BANDA ACEH –
Dunia Islam pernah menempat diri sebagai agama yang paling berjaya dan disegani
pada masa lalu. Bahkan kejayaannya jauh meninggalkan dunia barat yang saat itu
masih dalam masa kegelapan. Kesuksesan itu dicapai melalui dunia perdagangaan
atau perniagaan yang diterapkan Rasulullah dan para sahabat.
Tapi sayangnya
umat Islam sekarang terlalu terlena dengan kegemilangan masa lalu tanpa
melakukan sesuatu untuk memperjuangkan Islam secara maksimal agar tetap
bertahan hingga saat ini. Akibatnya, bangsa dan ekonomi Islam menjadi
tertinggal dari negara yang menganut agama lain.
Hal itu
disampaikan oleh Ustaz Norsham bin Abdul Adz seorang pengusaha sukses dari
Malaysia pada pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh
Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Banda Aceh, Rabu (1/4). Pengajian tersebut mengangkat
tema Jihat Ekonomi Syariah. Dia mengatakan, praktik kesusksesan ekonomi dalam Islam
sudah diperlihatkan oleh Rasulullah dan para sahabat. "Rasulullah dan para
sahabat menunjukkan kepada kita betapa pentingnya penguasaan ekonomi Islam untuk
menjamin kehidupan beragama dan kelestarian dakwah Islam," katanya.
Pendiri Ma'had tahfiz
Quran dan Keusahawan Islam Gombak ini menambahkan, bisnis gembala kambing
merupakan bisnis pertama yang dipraktikkan oleh Nabi Muharnmad SAW. Nabi
mengambil upah dari menjaga ternak peternak yang jumlahnya ratusan ekor. Selain
itu, Rasulullah juga sudah memiliki pengalaman berdagang dengan mengikuti pamannya
sebagai pengimpor dan pengekspor ketika berusia 12 tahun. Sayangnya, katanya,
praktik yang diajarkan oleh Rasulullah tidak diteruskan oleh umatnya sekarang.
Ekonomi umat Islam saat ini jauh tertinggal dari umat agama lain.
Berdasarkan
laporan Majalah TIME, penghasilan perkapita setiap tahun tertinggi dipegang
oleh Yahudi sebesar 16,100 USD, Kristen sebesar 8,230 USD, dan Budha sebesar 6,740
USD. Sementara Islam hanya memperoleh 1,720 USD setiap tahun. "Situasi ini
jelas bertentangan dengan hadis Rasulullah yang mengatakan Islam itu cemerlang
dan tidak ada suatu agama pun yang secemerlang Islam. Jelas sekali sebagai umat
dan bangsa yang lemah, kita perlu berubah dan bangkit untuk kembali menjadikan
umat Islam sebagai umat yang disegani," ungkap Ustaz Norsham.
Menurutnya,
rata-rata umat Islam sekarang tidak meneladani Rasulullah sebagai pengusaha
sukses. Pola pikir masyarakat saat ini lebih cenderung ingin menjadi pegawai negeri
sipil (PNS) dari pada pengusaha.
Seharusnya umat Islam
harus berani menginvestasikan diri dalam bisnis sebagaimana yang diperagakan Rasulullah.
lebih lanjut Ustaz Norsham menjelaskan, Alquran menyuruh kita berjihad dengan harta
dan jiwa secara sekaligus. Kalau tidak ada harta bagaimana mungkin bisa berjihad
dengan harta. "Dengan kekayaanlah musuh-musuh Islam berhasil memurtadkan umat
Islam yang mayoritas dalam kemiskinan," demikian Ustaz Norsham.
No comments:
Post a Comment