Sunday

LP Banda Aceh Rayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

BANDA ACEH - Ratusan warga binaan di Lembaga Permasyarakatan ([LP) Klas II A Banda Aceh, merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H, Sabtu (24/1), di kompleks LP tersebut kawasan Lambaro, Aceh Besar. Acara juga dirangkai dengan pemberian santunan untuk anak yatim dan zikir Akbar yang dipimpin Tgk Samunzir bin Husein.

Tgk Samunzir dalam tausiahnya menyampaikan semua manusia memiliki kesalahan dan kekhilafan, termasuk seluruh warga binaan di LP itu. Karena itu. ia meminta warga binaan LP itu untuk lebih meningkatkan keimanannya, menyesali kesalahan yang sudah dilakukan, serta berusahan menjadi pribadi yang lebih penyabar. Lalu komit untuk memperbaiki diri setelah dinyatakan bebas nanti.


Kepala LP Banda Aceh, Ibnu Syukur, kepada Aceh-gayo.blogspot.com mengatakan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kemarin, merupakan yang pertama kalinya di LP itu. Ibnu berharap, momentum itu bisa memberi pencerahan kepada 489 warga binaan di LP tersebut, untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Ia menjelaskan, untuk kegiatan hari-hari besar Islam, pihaknya telah mengagendakan untuk dapat dilaksanakan secara rutin. Ikut hadir pada peringatan maulid tersebut, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Aceh, Fathlurachman SH MM, Muspika Ingin Jaya, para tokoh pernuda dan masyarakat setempat.

Wabup Resmikan Laboratorium Film SMA Kueng Barona Jaya

BANDA ACEH – Wakil Bupati (Wabup) Aceh Besar, Drs Syamsulrizal MKes, Sabtu (24/1), meresmikan Gedung Laboratorium (Lab) Seni Budaya dan Film SMAN I Krueng Barona Jaya. Gedung tersebut merupakan bantuan Direktoral Jenderal Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2014.

"Kondisi dan peralatan yang sangat lengkap ini. Kami berharap dengan adanya sarana ini, siswa SMAN I Krueng Barona Jaya bisa lebih mampu menunjukkan kreativitas dan prestasinya di bidang seni, budaya, dan film. Tentu dengan tetap menjaga nilai-nilai islami," kata Wabup.

Syamsul rizal juga berharap, jangan sampai gedung yang sudah diresmikan itu, beberapa tahun kemudian malah menjadi kumuh dan kotor karena tak terpakai. Ia juga mengingatkan pihak sekolah agar memantau pemanfaatan gedung dan peralatannya oleh siswa, agar tidak disalahgunakan.

Kepala UPTD Tekkomdik Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh, Ds Zulkamain mengatakan, Laboratorium Seni, Budaya dan Film ini mempakan satu-satunya di Aceh dan belum semua provinsi di lndonesia memiliki gedung tersebut. Karena itu, Disdik Aceh berharap gedung yang terletak di Kompleks SMAN I Krueng Barona Jaya juga bisa dimanfaatkan oleh siswa dari 23 kabupaten/kota lainnya di Aceh.

Sementara Kepala SMAN 1 Krueng Barona Jaya, Dra Delia Rawanita mengakui kehadiran laboratorium tersebut sangat penting bagi pengembangan bakat dan minat siswa di sekolah itu.


"Karena itu, gedung berukuran 10x15 meter persegi ini akan dimanfaatkan secara maksimal untuk rneningkatkan apresiasi seni di kalangan siswa sekolah tersebut ke depan," kata Delia Rawanita yang dikenal sebagai dramawati, pemain serta penulis naskah film semasa mudanya.

LBH : Perketat Izin Warnet

BANDA ACEH – LBH Anak : Aceh rnengapresiasi langkah Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh yang melakukan razia dan pengawasan terhadap  warung internet (warnet) penyedia game online di kota ini. Selain itu, LBH Anak juga meminta pemerintah memperketat izin usaha warnet dari usaha sejenisnya yang berpotensi merusak perilaku anak.

'Tindakan itu (razia dan pengawasan) menunjukkan sikap serius dari Pemerintah Kota Banda Aceh yang patut didukung semua pihak," kata Manajer Program Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Anak Provinsi Aceh. Rudy Baslian. di Barrda Aceh, Sabtu (24/1).

Menurut Rudy, tindakan Pemko Banda Aceh menertibkan usaha warnet dinilai sejalan dengan label Banda Aceh sebagai Kota l,ayak Anak yang merupakan salah satu pilot project Kementerian Pemberdayaan Perempuan RI. Rudy menyebutkan, upaya penertiban ini diharapkan dapat terus dilakukan untuk mengevaluasi izin usaha warnet yang mudah diakses anak-anak. "Evaluasi izin tersebut tentunya bukan hanya untuk warnet dan game online saja, tapi juga izin usaha lainnya yang berpotensi mempengaruhi perilaku anak menjadi tidak baik," ujarnya. Rudy menambahkan, Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh juga diharapkan tegas dan adil dalam bertindak tanpa diskriminasi.

"Setiap pengusaha yang membandel wajib ditindak sama dengan perlakukan yang sama pula," sebutrrya. Seperti diketahui, LBH Anak Provinsi Aceh baru-baru ini merilis delapan game onlien yang dinilai berpengaruh besar pada perkembangan anak. Bahkan, LBH Anak menyebutkan ke delapan game tersebut masuk dalam kategori berbahaya bagi perkembangan perilaku anak. (Lihat, 8 game bahaya bagi anak) Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, Satpol PP dan WH Aceh bertekad akan lebih memperketat pengawasan terhadap game online yang disediakan di berbagai warung internet (warnet) di seantero Aceh.

Selain pengawasan rutin yang dilakukan tiap tiga hari dalam seminggu, Satpol PP & WH juga melakukan pengaryasan serba penertiban warnet pada hari Sabtu. Lembaga ini juga siap menerirna laporan masyarakat untuk langsung ditanggapi dengan datang ke warnet yang dilaporkan. Pernyataan itu disampaikan Kasatpol PP dan WH Aceh, Drs Alhudri MM kepada Aceh-gayo.blogspot.com, Rabu (21/1), menanggapi liputan eksklusif Aceh-gayo.blogspot.com yang dipublikasi Senin (19/1) berjudul Game Online Racuni Anak Aceh.

8 Game Berbahaya bagi anak :
  1.  Point Blank
  2. Counter Strike
  3. World of Warcraft
  4.  Call of Duty
  5. Rising Force (RF)
  6. AION
  7. Gunbound
  8. Lost Saga

Pencuri Motor Bonyok Di Hajar Massa

LHOKSEUMAWE -Agussalim (25) warga asal Gedong Aceh Utara yang diduga mencuri sepeda motor (sepmor), bonyok dihajar massa di dekat jalan Medan-Banda Aceh,di Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, Sabtu (24/1) sekitar pukul 12.30 WlB. Selanjutnya, Agussalim diamankan di Mapolsek Muara Satu.

lnformasi dihimpun Aceh-gayo.blogspot.com, tersangka bersama temannya yang masih buron, bergerak dari Gedong dengan mengendarai sepeda motor jenis Jupiter MX. Keduanya masuk ke jalan lingkar dekat Pabrik PT Arun, Desa Blang Pulo, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe. Lalu, di pinggir jalan, di luar kilang Arun tersebut, terparkir sepeda motor milik Muksal, warga Paloh Punti, Kecamatan Muara Satu. Saat itu, Muksal sedang membersihkan kebun yang tidak jauh dari sepeda motornya.

Pelaku bolak-balik hingga beberapa kali ke lokasi parkir sepeda motor Muksal, dan saat melihat keadaan sunyi, dengan cepat Agussalim membawa lari sepeda motor tersebut ke arah Lhokseumawe. Namun, aksi mereka terlihat oleh pemiliknya, sehingga dengan menggunakan.sepeda motor warga lainnya, mereka mengejar tersangka. Setelah satu kilometer Agussalim melarikan diri, tersangka akhirnya ditangkap oleh Muksal.


Tersangka sempat dibalbal massa yang terus berdatangan ke lokasi penangkapan. Akibatnya, muka tersangka bonyok, bibir pecah dan luka lecet di sejumlah bagian tubuhnya. "Selang beberapa menit, polisi datang ke lokasi dan mengamankan tersangka ke Mapolsek Muara Satu untuk penyidikan. Sementara temannya tersangka masih buron," ujar Kapolres Lhokseumawe AKBP Cahyo Hutomo, melalui Kapolsek Muara Satu AKP M Nasir SH.

Pemkab Bireuen Tambah Gas Elpiji 3 Kg

BIREUEN - Akibat bertambahnya konsumen yang memakai elpiji 3 Kilogram di Kota Bireuen, pemerintah setempat meminta pihak Pertamina untuk menambah kouta elpiji bersubsidi tersebut. Penambahan kuota elpiji 3 kg, guna mengantisipasi kelangkaan elpiji 3 kg yang sering terjadi di Kabupaten Bireuen.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Menengah (Kadisperindagkop dan UKM) Bireuen, Darwansyah kepada Aceh-gayo.blogspot.com Sabtu (24/1) mengatakan, jumlah pemakai elpiji 3 kg di Bireuen mencapai100.000 rumah tangga, sementara kebutuhan masyarakat mencapai 600.000 kg (200.000 tabung per bulan. "Sedangkan pasokan atau kouta elpiii 3 kg bersubsidi dari Pertamina untuk Bireuen hanya 400.000 kg (130.000 tabung per bulan, sehingga butuh tambahan sekitar 70.000 tabung (210.000 kg) lagi per bulan, jumlah kouta tambahan tersebut sudah kami mohon ke Pertamina" kata Darwansyah.


Dikatakan Darwansyah, jika tambahan kouta elpiji 3 kg itu belum masuk ke Bireuen, diperkirakan elpiji 3 kg akan terus langka dan mahal karena perrnintaan masyarakat tinggi. "Hasil penelusuran kami permintaan elpiji 3 kg saat ini cukup tinggi, karena epliji 3 kg bersubsidi itu bukan hanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, tapi untuk usaha kecil menengah (UKM) juga sudah banyak yang menggunakan elpiji 3 kg," pungkas Darwansyah, Sebelumnya, sejumlah konsumen di Bireuen mengaku kesulitan memperoleh Elpiji 3 kg yang digunakan untuk memasak dan kebutuhan rumah tangga lainnya. 

Wanita Tuna Wicara Tinggalkan Rumah

BIREUEN - Seorang wanita bernama Mutia (20) anak pasangan almarhum Zamanhuri dan Rahmawati warga Desa Bugak Krueng, Kecamatan Jangka Bireuen tuna wicara (bisu) pergi meninggalkan rumah, Jumat (23/1) kemarin, keluarga sudah mencari ke sejumlah tempat narnun hingga siang kemarin belum diketahui keberadaannya.


Rahmati ibu dari Mutia kepada Aceh-gayo.blogspot.com kemarin mengatakan, seperti biasa ia sering bermain di sekitar nrmah, namun pagi kemarin, sejak pukul 09.00 WIB hingga malam, belum diketatrui posisinya. Mutia memiliki ciri-ciri kulit putih, mata biru, sewaktu meninggalkan rumah ia memakai rok biru dan jilbab warna kuning kain pramuka. "Kami sudah mencari ke sejumlah rumah keluarga, narnun belum diketahui keberadaanrrya," ujar Rahinawati. Ia berharap, apabila ada yang melihat anaknya atau mengetahui keberadaanrrya dapat mengabarkan melalui HP nomor 08238679334 atau mengantar langsung ke Desa Bugak Krueng, Kecarnatan Jangka, Kabupaten Bireuen.

Mobil Pedagang Bener Meriah Raib

LHOKSUKON – Mobil pick up jenis L-300 milik Jufi (35) warga Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah. Jumat (23/1) sekitar pukul 16.30 WIB raib di kawasan Pasar Ikan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara usai berjualan sayur. Kini kasus tersebut sedang diselidiki oleh petugas Polsek Lhoksukon. Irrformasi yang diperoleh Aceh-gayo.blogspot.com kejadian itu bermula ketika Jufri bersarna temannya Selamat (33) asal Desa Blang Sentang Kecamatan Bukit Bener Meriah, memarkir mobilnya di Pasar Ikan Lhoksukon. lalu, keduanya mengantarkan buah tomat kepada Pelanggannya di kawasan pasar tersebut. Sebelumnya, keduanya juga berjualan di pasar Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara.

Sekitar 30 menit kemudian, Jufri dan Selamat kernbali mobil untuk mengantarkan kembali tomat ke pelanggannya di kecamatan yang lain. Namun keduanya tersentak melihat mobil tersebut tak  ada lagi di lokasi parkir sebelumnya. Lalu keduanya berusaha mencari mobil tersebut di kawasan pasar Lhoksukon. namun tak berhasil ditemukan. "Karena tak menemukan, lalu keduanya langsung melaporkan kejadian ke polisi. Penyidik sudah memanggil sejumlah warga yang berada di lokasi itu untuk di periksa sebagai saksi. Namun, mereka mengaku tidak mengetahui siapa yang membawa kaburnya," ujar Kapolres Aceh Utara AKBP Achmadi melalui Kapolsek Lhoksukon AKP Razali kepada Aceh-gayo.blogspot.com kemarin.


Karena lanjut AKP Razali, warga mengira yang membawa mobil tersebut adalah pemiliknya, sehingga warga tidak memperhatikan sopir. Petugas rnasih mengumpulkan keterangan dan barang bukti." ujar Kapolsek Lhoksukon. AKP Razali.

Sayuti Pimpin PWI Aceh Utara

LHOKSEUMAWE – Sayuti Achmad, wartawan media cetak terbitan Medan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Utara-Lhokseumawe periode 2015-2018 dalam konferensi V, Sabtu (24/1) di Gedung PWI setempat.

Sayuti terpilih secara aklamasi, karena kandidat Marzuki yang diusulkan forum sebagai calon ketua, mengundurkan diri saat penyampaikan visi dan misinya. Lalu pimpinan sidang Azhari dari PWI Aceh, langsung menetapkan Sayuti Achmad sebagai ketua terpilih yang sebelumnya menjabat Plt Ketua PWI Aceh Utara-Lhokseumawe Dalam konferensi itu juga ditetapkan Marzuki sebagai wakil ketua I, Fakhrurrazi (wakil ketua II) dan Hasanuddin Arali (sekretaris).


"Proses penetapan ketua terpilih itu setelah melewati sejumlah rangkaian seperti penetapan tata tertib sidang. Namun, karena hanya satu calon, sehingga pimpinan sidang langsung mengesahkan calon yang tersisa. Kegiatan itu di ikuti 2 l peserta dan 20 Peninjau” ujar Ketua Panitia Marzuki, kepada Aceh-gayo.blogspot.com kemarin. Konferensi itu dibukaWakil Bupati Aceh Utara yang diwakil staf ahli Bidang Politik dan hukum, Marzuki MH dihadiri Ketua PWI Aceh; Tarmilin Usman.

Monday

PDAM Macet Seminggu, Warga Ulee Kareng Mengeluh

BANDA ACEH – Warga Lorong Tengku Harun, Dusun Cempaka, Gampong Ie Masen Ulee Kareng, Banda Aceh, kembali kecewa akibat macetnya suplai air PDAM Tirta Daroy ke kawasan itu. Menurut warga setempat, Hasanudin, sudah satu minggu air PDAM macet lagi. Sementara pihak PDAM menyebutkan. Macetnya suplai air itu disebabkan pompa air baku di Siron, Aceh Besar, sumbat sejak tiga hari lalu.

"Dari Minggu.lalu sudah nggak ada air. Biasanya juga ada macet tapi malamnya lancar lagi. Tapi hingga hari ini sudah satu minggu air nggak mengalir ke 20 rumah warga di dusun ini," kata Hasanuddin kepada Aceh-gayo.blogspot.com. Minggu (18/1). Eksesnya, Hasanuddin dan warga lainnya terpaksa menggunakan air sumur untuk mandi. Sedangkan untuk masak dan minum harus beli air bersih di depot air minum. Pada Jumat lalu, kata Hasanuddin, ia sudah melaporkan hal itu ke kantor PDAM. Namun, ia mengaku hanya menjumpai petugas di bagian pelayanan bukan petugas distr:ibusi PDAM Tirta Daroy.

Saat dijumpai, Hasanuddin mengaku telah menandatangai sebuah surat dan petugas pelayanan itu mengaku akan segera memberitahu pihak distribusi dan akan dilakukan peninjauan. "Tapi hingga hari ini mereka tidak ada satu pun yang datang ke sini," ujarnya. Pompa air sumbat Kepala Transmisi/Distribusi PDAM Tirta Daroy, Ir Mukhlis yang ditanyai Aceh-gayo.blogspot.com, Minggu (18/1) mengatakan, penyebab macetnya suplai air ke kawasan itu karena pompa air baku yang berada di Siron. Aceh Besar sumbat sejak tiga hari lalu. Pompa air baku itu, katanya, mengaliri beberapa kawasan di Banda Aceh, seperti sebagian Ie Masen Ulee Kareng, Darussalam, sebagian Limpok, Alue Naga, Syiah Kuala dan Lampulo.


"Kemarin, sudah selesai diperbaiki pompa itu. Kami mohon warga untuk bersabar. Mudah mudahan dalam waktu dekat suplai air sudah lancar seperti biasa." ujarnya. Dalam pekan ini, Sambung Mukhlis, ada beberapa warga yang melaporkan hal tersebut ke kantornya. Namun. semua warga telah diberi pengertian dengan baik. Dijelaskan, jika suplai air macet, warga diharapkan untuk segera melapor dengan membawa rekening pelanggan, karena jika tidak membawa rekening ditakutkan bukan pelanggan PDAM Tirta Daroy. 

Restoran Yang Menggunakan Elpji 3 Kg Harus ditindak (DEWAN)

MEULABOH - Anggota DPRK Aceh Barat meminta dinas terkait di Pemkab Aceh Barat mengambil sikap tegas terhadap indikasi penggunaan elpiji 3 Kg oleh pengusaha rumah makan/restoran, padahal elpiji bersubsidi itu merupakan jatah masyarakat. "Kalau terbukti adanya restoran yang menglunakan elpiji bersubsidi, maka Pemkab Aceh Barat harus cabut izin usaha restoran atau rumah makan tersebut," kata Ketua Komisi B DPRK Aceh Barat yang membidangi ekonomi, Masrizal SSi, Minggu (17/1).

Menurutnya, kelangkaan elpiji 3 Kg perlu disikapi dengan cepat oleh Pemkab dan Pertamina, karena kewajiban pemerintahlah mengawasi penyaluran elpiji 3 Kg agar tepat sasaran. 'Tiga hal yang harus segera dilakukan adalah; mengatasi kelangkaan, menstabilkan kembali harga yang melonjak hingga Rp 25 ribu/tabung, dan memastikan elpiji 3 Kg tidak dipakai oleh orang tidak berhak, seperti bisnis restoran atau rumah makan yang seharusnya memakai elpiji 12 Kg untuk industri," ujamya.


Ia menambahkan, operasi pasar elpiji 3 Kg perlu diperbanyak, sehingga masyarakat dapat membeli langsung dan terhindari dari penyalahgunaan. "Pemerintah dan Pertamina perlu membuat kartu khusus penerima elpiji 3 Kg, karena kuota penerima elpiji.3 Kg di suatu daerah tentunya mengacu kepada data warga miskin. Kalau orang kaya memakai elpiji 3 Kg, maka mereka telah merampas jatah warga miskin," jelasnya.

Pemerintah Kurang Koordinasi Tentang Harga sarang Walet

TAPAKTUAN. - Ketua Asosiasi Pengusaha dan Eksportir Sarang Burung Walet Bersertifikat di Jakarta, Benny Tjandra yang dihubungi Aceh-gayo.blogspot.com dari Aceh Selatan, mengatakan bahwa anjloknya harga sarang burung walet di Indonesia bukan karena adanya monopoli harga di tingkat eksportir, melainkan karena tidak adanya koordinasi yang baik antara Pemerintah Indonesia dengan negara pengimpor.

"Peran pemerintah perlu ditingkatkan, karena selama ini pemerintah kurang koordinasi. Karena itu, kami membangun satu asosiasi pengusaha dan eksportir sarang burung walet bersertifikat, untuk membangun dan menjalin kembali koordinasi yang baik dengan negara penampung sarang burung walet." ungkapnya.

Hal ini dijelaskannya terkait adanya tudingan dari pengusaha sarang Walet di Kota Fajar, Aceh Selatan, yang mengatakan eksportir di Jakarta memainkan harga sarang walet. "Di luar negeri, harga sarang walet mencapai Rp 37 juta/Kg. Sedangkan harga yang dibeli dari peternak dan pengusaha, sarang Walet Putih Gua hanya Rp 5 juta/Kg, dan sarang Walet Hitam dihargai di bawah Rp 2 juta/Kg. Sedangkan sarang Burung Walet Gedung Rp 6 juta/Kg," ungkap H Buyung Medan, pengusaha sarang walet di Aceh Selatan, Jumat (16/1).


Namun menurut Benny Qandra. harga sarang burung walet yang sudah di olah, di luar negeri seperti China tidak sampai Rp 37 / Kg. "Harga di China berkisar Rp l4 juta sampai Rp 16 juta/Kg," kata sambil menjelaskan, bahwa dalam bulan ini pihaknya akan berangkat ke China untuk menjalin koordinasi kembali dengan Pemerintah China terkait perdagangan komuditi tersebut.

Dana Subsidi Raskin di Masukkan dalam Bantuan Gampong

BIREUEN - Dana subsidi yang disediakan Pemkab Bireuen dalam APBK 2014 untuk biaya tebus beras miskin (raskin) kini dialihkan untuk bantuan kepada desa. Saat ini, bantuan tersebut sedang dalam proses. Hal tesebut disampaikan Kepala Dinas Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) Bireuen, Drs Tarmidi MSi meniawab Aceh-gayo.blogspot.com, kemarin, tentang kelanjutan program dana subsidi untuk tebus raskin seperti tahun lalu.

"Program subsidi untuk biaya tebus raskin kepada penerima tetap dilaksanakan pada tahun ini. Tapi, mekanismenya saja yang berbeda. Jika tahun lalu dana itu dianggarkan melalui APBK, tapi tahun ini dana tersebut sudah dimasukkan dalam bantrran untuk desa," ujarnya.

Untuk menyalurkan bantuan untuk desa, menurut Tarmidi, pihaknya masih memrnggu Peraturan Pemerintah dan edaran menteri keuangan. "Jadi, nanti keuchik harus menganggarkan dana.untuk subsidi raskin bagi warganya dari bantuan desa tersebut," tegasnya.

Disebutkan. besarnya bantuan untuk 609 desa di Bireuen tahun ini Rp 105 miliar. Dana itu, lanjutnya, berasal dari APBN sebesar Rp 25 miliar dan APBK sebesar Rp 80 miliar lebih. Dikatakan. besarnya dana untuk setiap desa sedang dibahas. "Kemungkinan besar bantuan yang diterima tiap desa tak sama, karena disesuaikan dengan jumlah penduduk dan data pendukung lainnya.” ungkapTarmidi.


Dari dana yang akan diterima setiap desa, lambahnya. tim perumus penggunaan anggaran desa harus mengalokasikan untuk subsidi raskin bagi warganya. Sementara itu, Bulog Lhokseumawe sejak beberapa hari lalu menggelar operasi pasar beras pada warga miskin di Bireuen. Kepala Bulog Lhokseumawe, Ruslian kepada Aceh-gayo.blogspot.com. kemarin mengatakan, raskin yang disalurkan itu adalah beras cadangan pemerintah pengganti raskin ke 13. Sasarannya, sebut Ruslian, adalah Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang terdata sebagai penerima raskin dengan harga tebus Rp 1.600 per kilograrn.

Perampok PNS Kankemenag Sulit Teridentifikasi

LHOKSEUMAWE - Pria yang merampok Fadhilah (38), Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kantor
Kementerian Agama (Kankemenag) Aceh Utara pada Senin (12/1) di rumahnya Desa Kampung Jawa Baru Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe memakai helm kaca hitam. Hal itu membuat polisi sulit mengidentifikasi pelaku karena korban tidak bisa melihat mukanya.

"Korban dua hari setelah kejadian baru melapor ke polsek. Setelah menerima laporan itu, penyidik langsung memintai keterangan dari korban untuk mengumpulkan keterangan guna penyelidikan lanjutan," kata Kapolres Lhokseumawe, AKBP Cahyo Hutomo melalui Kapolsek Banda Sakti, AKP Ichsan kepada Aceh-gayo.blogspot.com, Minglu (18/1).

Saat dimintai keterangan, menurutrrya, korban menyatakan ia tidak bisa melihat muka pelaku karena kaca helmnya warna hitam. Selain itu pelaku memakai baju lengan panjang warna putih, sehingga korban tak bisa menjelaskan ciri-ciri pelaku kepada penyidik.


“Apalagi, tak ada saksi lain dalam kasus itu yang bisa dimintai keterangan untuk proses penyelidikan. Saat kejadian itu hanya ada anak-anak yang sempat melihat pria berhelm di depan pintu pagar rumah korban. Namun, anak-anak itu belum pantas dijadikan sebagai saksi," pungkas Kapolsek.

Operasi Pasar Elpiji 3 Kg

LHOKSEUMAWE - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Lhokseumawe, Minggu (18/1) mengelar operasi pasar elpiji 3 kilogram (Kg) di Desa Keude Aceh dan Pusong Baru, Kecamatan Banda Sakti. Operasi pasar itu digelar sebagai upaya untuk mengatasi krisis elpiji tersebut di Lhokseumawe seperti yang terjadi selama ini.

Petugas Lapangan Reska kepada Aceh-gayo.blogspot.com, menyebutkan dalam operasi pasar itu pihaknya menyediakan 560 tabung elpiji 3 Kg yang kedua lokasi tersebut. Menurutnya, elpiji dijual sesuai dengan harga resmi yaitu Rp 16 ribu per tabung. "Kemarin (Sabtu) kami juga melaksanakan kegiatan serupa di Cot Girek Kandang dan Meunasah Alue, Muara Dua," ungkapnya.


Amatan Aceh-gayo.blogspot.com ratusan warga mengantre untuk mendapatkan elpiji 3 kg dalam operasi pasar di halaman Kantor Keuchik Keude Aceh. Setiap warga yang akan membeli gas itu harus menunjukkan kartu keluarga dan hanya dibolehkan membeli satu tabung. Dalam waktu dua jam, 280 tabung gas yang disediakan di lokasi itu habis terjual. Keuchik Keude Aceh, Zubir mengatakan, warga sangat terbantu dengan operasi pasar tersebut. Sebab, selama ini warga kesulitan mendapatkan elpiji 3 Kg. 

Gajah Liar Kembali Rusak 17 Rumah

LHOKSUKON - Kawanan gajah liar pada Jumat dan Sabtu (16-17/1) kembali mengamuk di kawasan Dusun Sarah Rajah, Desa Leubok Pusaka,Kecamatan Langkahan, Aceh Utara. Kali ini, Po Meurah-sebutan lain untuk gajah merusak 17 rumah di daerah pedalaman itu. Eksesnya, 22 kepala keluarga (KK) yang selama ini berkebun di kawasan tersebut terpaksa meninggalkan dusun yang berbatasan dengan wilayah Keutok, Bener Meriah. Apalagi, hingga kini kawanan gajah masih berkeliaran di kawasan itu.

Sebagian besar rumah yang diobrak-abrik gajah tersebut tidak bisa ditempati lagi karena mengalami rusak parah. Sebelumnya, pada 5 dan 8 September 2014, empat rumah dan belasan hektare kebun di kawasan itu juga dirusak satwa dilindungi tersebut.

Warga Leubok Pusaka, Alimat kepada Aceh-gayo.blogspot.com kemarin, menjelaskan, selain 17 rumah, gajah juga merusak puluhan hektare kebun di dusun tersebut. Disebutkan, kebun yang dirusak itu berisi tanaman seperti pinang, kakao, dan pisang. "Sebelumnya kawanan gajah itu jumlahnya hanya belasan ekor. Tapi, dalam dua hari terakhir jumlahnya menjadi puluhan ekor. Warga terpaksa meninggalkan rumah dan kebunnya karena tak mampu mengusir binatang itu," ungkap Alimat.

Karena itu, lanjutnya, sebagian warga sekarang terpaksa pulang ke daerah asalnya yaitu Dusun Bidari, desa yang sama. "Jumat kemarin warga berbondong-bondong meninggalkan Sarah Raja dengan naik rakit ke Dusun Bidari. Sebab, tak ada jalan darat yang menghubungkan dua dusun tersebut," katanya. Keuchik Leubok Pusaka, Jaharuddin menambahkan, ia sudah mendapat laporan bahwa belasan KK di kawasan Keutok meninggalkan kebunnya akibat gajah mengamuk. "Puluhan KK yang tinggal di kawasan Keutok adalah warga Dusun Bidari.


Tapi, mereka telah membangun rumah di kawasan itu untuk berkebun, " ungkap Keuchik. Camat Langkahan, M Jamil, kemarin, mengatakan, dirinya belum mendapat informasi tentang adanya gangguan gajah di kawasan Sarah Raja. "Kawasan itu memang rawan gangguan gajah. Sebelumnya ada juga rumah yang dirusak gajah," ujar Camat.

Saturday

Alat Rontgen Sudah Bisa di Gunakan Kembali

BIREUEN – Peralatan rontgen di ruang radiologi RSUD Bireuen yang rusak sejak lima hari lalu, Jumat (16/1) siang berhasil diperbaiki, Hasil itu didapat setelah teknisi rumah sakit tersebut sejak tiga hari lalu bekerja keras memodifikasi spare part yang rusak pada mesin procesing pencuci film. Namun, pihak rumah sakit tidak bisa memastikan berapa lama alat yang di perbaiki tersebut akan bertahan atau dapat digunakan.

"Dengan sudah bisa diperbaikinya alat itu, rontgen di ruang radiologi sudah berfungsi kembali dan bisa rnelakukan rekam medis terhadap pasien seperti biasa. Kami sudah melakukan ujicoba dan untuk sementara bisa berfungsi seperti sebelumnya," ujar Kabid Penunjang Medis RSUD Bireuen, dr Zulkarnaen Adam kepada Aceh-gayo.blogspot.com kemarin.

Untuk mengantisipasi kerusakan lagi, menurutnya, pihak rumah sakit sejak tiga hari lalu sudah memesan spare part tersebut ke Korea dan diperkirakan akan tiba di Bireuen dalam beberapa minggu ke depan.

Seperti diberitakan kemarin, alat rontgen RSUD Bireuen rusak sejak empat hari lalu. Akibatnya. Pasien tidak bisa melakukan perekaman medis. Rumah sakit itu berencana untuk bekerjasama dengan rumah sakit swasta di Bireuen.

Bahas Program kerja

Secara terpisah, semua kepala puskesmas di Bireuen, 15-16 Januari 2015 mengikuti rapat kerja awal tahun di Aula Dinkes Bireuen. Dalam kegiatan tersebut antara lain dibahas program kerja puskesmas tahun ini dan mengevaluasi hasil kerja tahun lalu.

Kadiskes Bireuen, dr Arnir Addani M Kes meminta semua puskesmas di kabupaten itu untuk memaksimalkan peran dan pelayanan kepada warga serta memantau dan memanfaatkan dana Bantuan Operasional Puskesmas (BOK), dana Jaminan Kesehatan Nasional, dan dana APBK sebagaimana mestinya.

Ia juga meminta kepala puskesmas tidak saja melayani pasien, tapi juga melakukan hal lain seperti mengamati berbagai jenis penyakit, lalu mendata dan menangani sebaik mungkin agar kualitas penanganan kesehatan di Bireuen lebih baik dari sebelumnya.


"Setiap Puskesmas memperoleh dana BOK 70 juta rupiah per tahun, kemudian dana JKN menurut kegiatan pelayanan dan jumlah penduduk yang berobat. Sedangkan dana APBK untuk kebutuhan rutin seperti gaji. "Setiap Puskesmas kita harapkan dapat melaksanakan berbagai program kesehatan dan memantau gangguan kesehatan yang dialami warga untuk memudahkan penanganan, " pungkasnya.

Zulfirman Pimpin Fakultas Tarbiyah STAIN Malikussaleh

LHOKSEUMAWE - Zulfirman dan Gunawan terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islarn Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe Periode 2015-2016. Kepastian itu diperoleh setelah mereka terpilih dalam Pemilihan raya (Pemira) di kampus setempat, Kamis (15/1).

Ketua Komite Independen Pelaksana Pemilihan (KIPP), Taufik Syarbaini, kemarin, menyebutkan, Pemira itu diikuti dua pasangan yaitu Zulfirman dan Gunawan dari Prodi Bahasa Arab dan Pendidikan Agama Islam serta Mahzar dan Fakhrurreza dan Prodi Bahasa Inggris dan Matematika. "Zutfirman dan Gunawan memperoleh 561 suara, sedangkan Mahzar dan Fakhrurreza mendapat 316 suara. Sementara 10 suara lainnya rusak," rincinya.


Dari jumlah 2120 mahasiswa Jurusan Tarbiyah, sebut Taufik, hanya 887 orang yang memilih dalam Pemira tersebut. "Semoga mereka yang terpilih dapat menjalankan tugas dan amanah yang dibebankan serta tetap menjaga nama baik STAIN Malikussaleh," harapnya.

Pemuda India Masuk Islam

BIREUEN - Gangadhar (26), pemuda asal India yang sebelumnya beragama Hindu kini resmi memeluk Islam. Ia disyahadatkan oleh Tgk H Muhammad Ishak, Imam Besar Masjid Agung Bireuen usai shalat Jumat di masjid setempat kemarin.

Setelah menganut Islam, Gangadhar yang baru sepekan lalu datang dari India berganti nama menjadi Muhammad Abdul Azis. Selama ini, ia menetap sementara di rumah Tgk Ibnu Abbas Ali, Imum Meunasah Desa Juli Cot Meurak, Kecamatan Juli. Tapi, setelah masuk Islam Abdul Azis dititip ke Dayah Darussa'adah Cabang Cot Tarom untuk belajar ajaran Islam.

Tgk Ibnu Abbas mengatakan, Abdul Azis.ke Bireuen karena ia kenal dengan seorang gadis desanya bernama Sarah. "Saya sudah lama ingin menganut Islam tanpa ada paksaan dari Sarah maupun teman lain,” kata Abriul Azis dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.


Sarah (42) warga Cot Meurak menceritakan, sekitar dua tahun lalu ia berkenalan dengan Abdul Azis melalui wechat. Ia mengaku sering bercerita tentang Islam kepada Abdul Azis melalui chating. Sehingga Abdul Azis pun terlarik ke Aceh untuk menganut agama Islam.

Stok Darah O Kosong di Lhokseumawe

LHOKSEUMAWE – Stok darah golongan O di Unit -- Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Aceh Utara sejak sepekan lalu kosong. Akibatnya, keluarga pasien yang membutuhkan jenis darah tersebut harus membawa pendonor sendiri.

Kasi Unit Mobil Donor Darah UTD PMI Aceh Utara, Mawardi Eva, Jumat (16/1) menjelaskan, selain darah golongan O kosong, stok darah golongan A, AB, dan B sekarang juga sudah menipis. "Sampai siang ini. darah A yang tersisa hanya 35 kantong, AB 16 kantong, dan B 26 kantong. Sedangkan permintaan darah di UTD per hari bisa mencapai 20 hingga 50 kantong.


 Karena itu, menurut Mawardi dalam beberapa hari terakhir pihaknya terus mengoperasikan mobil donor darah ke sejumlah lokasi strategis seperti Lapangan Hiraq, halaman Masjid Bujang Salim Aceh Utara, dan KSR Unimal. Tujuannya agar ada pendonor yang mau menyumbangkan darahnya secara sukarela. "Dari kegiatan itu darah yang berhasil kami kumpulkan ada beberapa kantong. Kepada warga yang ingin donor silakan datang ke UTD yang berlokasi di dekat Kompleks Terminal Bus Cunda," katanya.

Dua Petinggi PDPL Jadi Tersangka Korupsi

LHOKSEUMAWE - Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Iiokseuinaure, Kamis (15/1) memeriksa dua petinggi Perusahaan Daerah Pembangunan Lhokseumare (PDPL). Mereka yang diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana investasi Rp 5 miliar yang bersumber dari APBK 2013 untuk perusahaan itu adalah T dan MF, Sekretaris dan Direktur Umum pada PDPL.

Informasi yang diperoleh Aceh-gayo.blogspot.com, mereka diperiksa pada waktu bersamaan di ruang terpisah pukul 10.00 - 14.30 WIB didampingi pengacaranya Kamaruddin SH. Sebelumnya, jaksa juga sudah memeriksa mereka sebagai saksi dalam kasus tersebut. Keduanya diperiksa terkait penyalahgunaan dana investasi untuk perusahaan itu. Namun, jaksa enggan menyebutkan kedua identitas tersangka dalam materi pemeriksaan.

"Benar, kemarin ada dua tersangka yang kita periksa dalam kasus dugaan korupsi di PDPL. Mereka adalah ZF dan MF. Sebelumnya kedua tersangka sudah kita periksa dua kali, tapi hanya sebagai saksi. Pemeriksaan tahap kedua sebagai saksi untuk dua tersangka lain," ujar Kajari Lhokseumawe, Mukhlis MH melalui Kasi Pidana Khusus, Yusnar Yusuf SH kepada Seranbi. Jumat (16/1).

Menumtnya, keterangan kedua tersangka untuk semerrtara sudah mencukupi. Namun, jika penyidik masih membutuhkan keterangan tambahan lagi dari mereka sebagai saksi dan tersangka, tentu akan dipanggil kembali.”Penyidik berpendapat untuk sementara mereka tak ditahan, karena cukup kooperatif.” katanya.

Ditanya apakah sudah ada penetapan tersangka baru dalam kasus itu, Yusnar menyatakan, kemungkinan besar masih ada. Sebab, menumtnya, penyidik masih mengembangkan kasus itu dan dalam waktu dekat akan memanggil dua tersangka yang berstatus sebagai anggota DPRA untuk diperiksa sebagai tersangka.


"Izin pemeriksaan dari Menteri Dalam Negeri untuk kedua tersangka yang berstatus anggota DPRA memang belum turun. Tapi. Sesuai UUPA bila sudah melewati 60 hari permintaan izin belum turun, penyidik sudah dapat memeriksanya," kata Yusnar.

Warga Harus Manfaatkan Rumah Potong Hewan

BANDA ACEH – Pemkab Aceh Besar melalui Dinas Peternakan mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan Rumah Potong Hewan (RPFI) di Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya. Tujuannya, untuk menjamin ketersediaan daging yang sehat dan bersih hingga layak dikonsumsi. Imbauan tersebut disampaikan Kadis Peternakan Aceh Besar, Ahmad Tarmizi SP MM saat meninjau RPH Lambaro, Jumat (16/1) sore.

Menurutnya, keberadaan RPH yang sudah beroperasi sejak tiga tahun lalu itu sangat penting. Kini, sebutnya, di lokasi tersebut setiap hari dipotong 25-20 lembu dan kerbau yang kemudian dagingnya dijual di Pasar Lambaro dan Banda Aceh. "Alhamdulillah, selama ini RPH lambaro prospeknya bagus. Pada tahun 2014, PAD dari sektor ternak mencapai 250 persen dari yang ditargetkan Rp 300 juta. Semoga capaian itu dapat terus ditingkatkan di masa mendatang," kata Ahmad Tarmizi.

Untuk memudahkan proses pemotongan hewan, menurut Kadis, pihaknya menggunakan alat pemotong hewan yakni restering box dan petugasnya sudah dibekali ilmu dan berpengalaman. Untuk menjamin ketenteraman batin masyarakat dalam mengonsumsi daging. lanjut Ahmad Tarmizi, pihaknya juga merekomendasikan sosialisasi ketersediaan daging sapi ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).

"Sosialisasi ASUH bukan saja diperuntukkan bagi pihak terkait penanggung jawab ketersediaan daging sapi ASUH di masyarakat dan peternak, tapi juga sampai ke tingkatan konsumen," ungkapnya. Ketua Asosiasi Pedagang Daging Sapi dan Kerbau (ASPEDA) Aceh Besar, Safiyan menambah kan, pihaknya berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung keberadaan RPH itu.


Dengan adanya RPH l,ambaro, ia berharap daging yang dihasilkan memenuhi standar kebersihan serta aman dan layak dikonsumsi oleh masyarakat. "Dengan hadirnya RPH Lambaro, kami berharap masyarakat Aceh Besar tak lagi memotong hewan ternak di kebun atau perkampungan. Kecuali untuk kebutuhan daging hari-hari besar agama dan pesta perkawinan, " ujarnya.

Banda Aceh Pilih Duta Wisata Tahun 2015

  • Pendaftaran 21 Januari hingga 21 Februari
BANDA ACEH - Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Banda Aceh kembali menggelar pemilihan Agam dan Inong atau Duta Wisata Banda Aceh 2015. Pendaftaran dibuka 21 Januari hingga 21 Februari" DutaWisata ini dipilih untuk membantu Pemko mempromosikan wisata dan budaya Banda Aceh, serta mewakili kota ini ke even yang sama tingkat provinsi.

Ketua Panitia, Hasnanda Putra kepada Aceh-gayo.blogspot.com, Jumat (16/1) menyebutkan, syarat yang harus dipenuhi calon peserta antara lain mampu berbahasa Aceh, lndonesia, dan lnggris dengan baik dan benar. "Kalau menguasai bahasa lainnya, itu tentu menjadi nilai plus bagi peserta tersebut," kata Hasnanda yang juga Kabid Promosi Disbudpar Banda Aceh. (Lihat, syarat calon duta wisata).

la menambahkan, peserta dapat mendaftar langsung di Kantor Disbudpar Banda Aceh atau Rumoh Budaya di Simpang Lima, Banda Aceh, secara gratis. "Setelah lulus administrasi, peserta wajib membuat video tentang objek-objek wisata yang ada di Banda Aceh, dan dikirim ke Youtube. Penilaiannya berdasarkan jumlah "like" pada video tersebut.

Selain membuat video, peserta juga wajib menuliskan objek wisata tersebut. Misalnya tentang sejarah Gampong Pande, Gunongan, PLTD Kapal Apung, Museum Tsunami, Kapal diAtas Rumah di Lampulo, dan Makam Syiah Kuala.


Selanjutnya, peserta akan dikarantina selama tiga hari untuk mempelajari tentang agama, budaya, wisata, dan sejarah Banda Aceh. Pada malam penobatan yang akan dilaksanakan 28 Maret 2015, juga akan dinilai kemampuan berbahasa lnggris, seni budaya, serta psikologi. 

Syarat Calon duta wisata :

  • Putra dan putri Aceh berusia 18- 24 tahun pada 21 Februari 2015.
  • Memiliki KTP Banda Aceh atau kartu tanda mahasiswa (KTM) universitas yang berlokasi di Banda Aceh.
  • Tinggi badan calon Agam minimal 165 cm, dan calon inong minimal 160 cm.
  • Pendidikan terakhir SMA/sederajat.
  • Bebas narkoba, berkepribadian baik, berpenampilan menarik, dan bdrwawasan luas.
  • Belum pernah menjadi duta wisata perwakilan daerah lain di Aceh.
  • Belum menikah.
  • Tidak sedang menjalankan tugas sebagai duta putri dalam ajang serupa sejak 2014.

Dodol Beracun di Uji ke Lab

BANDA ACEH – Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Kadisdikpora) Kota Banda Aceh, Syaridin MPd, berencana membawa sisa dodol beracun yang sempat disimpan oleh guru SDN 21 Lambung, Banda Aceh, untuk diuji laboratorium di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh.

Syaridin kepada Aceh-gayo.blogspot.com Jumat (16/1) mengatakan, sejauh ini pihaknya tidak mau berspekulasi terlalu jauh terkait kandungan dodol yang dikosumsi oleh enam guru SDN 21 Lambung dan menyebabkan mereka keracunan. Terhadap apakah ada zat berbahaya dalam dodol itu, tentu butuh pembuktian dan pengujian terlebih datrulu ke Balai POM," katanya.

Ia menduga, kejadian itu tidak ada faktor kesengajaan. Pasalnya, Ibu Syarifah Abidah SPd (guru/wali kelas V) yang membawa dodol tersebut ke sekolah, juga ikut mengalami keracunan. Pun demikian, pengujian dodol tersebut ke BBPOM tetap perlu dilakukan. untuk mengelahui secara pasti apakah ada bahan lain yang terkandung dalam dodol tersebut.

'Tadi (kemarin red) pagi, Pak Sabri, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Lanjutan Disdikpora Banda Aceh sudah datang ke SDN 21 lambung. Selain itu, juga ada datang Kepala UPTD, Ibu Halimah dan Kasi Tenaga Pendidik (Tendik) Darniana serta dari PGRI Aceh, Pak Khairurrazi serta dari puskesmas," sebut Syaridin.

Ia menjelaskan, kegiatan proses belajar mengajar di SDN 21 sudah pulih, karena lima dari enam guru yang keracunan akibat memakan dodol tersebut sudah kembali masuk dan mengajar. Kelima guru yang sudah dinyatakan sehat itu adalah, Kepala SDN 21, Fardiah SPd, Wakil Kepala Badriati. Razali SPd (guru olahraga), Imelda SPd (wali kelas M, dan Syarifah Abidah SPd (guru/walikelas/V).

"Sampai saat ini hanya satu orang guru lagi yang masih dirawat di Rumah Sakit Malahayati Banda Aceh, yaitu pak Mahfud SPd I, guru Agama. Tapi, kondisi beliau sudah mulai membaik," ungkap Kadisdikpora Kota Banda Aceh itu. Seperti diberitakan, proses belajar-mengajar di SDN 21 Lambung Kecamatan Meuraxa, BandaAceh, sempat tergarggu setelah kepala sekolah dan wakilnya serta lima guru di sekolah itu keracunan dodol yang dibawa seorang guru yang juga ikut menjadi korban, pada Selasa (13/1). Peristiwa itu menyebabkan kepsek beserta lima guru lairrrya di SDN itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan medis.


Diperoleh informasi, bahwa dodol itu dibawa Syarifah Abidah SPd dari rumahnya sekitar pukul 10.00 WIB, saat jam istirahat sekolah. Bu Syarifah selama ini memang suka membagikan makanan yang dia bawa dari rumah kepada guru di sekolah itu. "Hari Selasa itu. selain saya mendapat dua potong dodol, wakil saya dan empat guru lainnya masing-masing dapat sepotong. Kami semua keracunan, termasuk Bu Syarifah yang membawa dodol itu," kata Kepsek SDN 21, Fardiah SPd yang dihubungi Aceh-gayo.blogspot.com, Kamis (15/1).

Friday

Heri Calonkan Diri Secara Resmi

BANDA ACEH – H Heri Julius S.Sos resmi menjadi calon Ketua Asosiasi PSSI Kota Banda Aceh periode 2015 - 2019 setelah didaftarkan oleh tiga klub. Wakil Ketua DPRK Banda Aceh ini menggelar silaturahmi yang dihadiri 21 klub di Warkop Aneuk Kupi lamnyong, Banda Aceh, Kamis (15/1) sore. Dijadwalkan kongres PSSI Kota Banda Aceh akan digelar pada 31 Januari dengan diikuti 47 klub yang punya hak suara.

Pantauan Aceh-gayo.blogspot.com dalam pertemuan, kemarin, pengurus klub ikut menyatakan dukungan dan menyampaikan sejumlah harapan kepada calon ketua PSSI Kota Banda Aceh itu bila terpilih nantinya. Bahkan, sebanyak 17 dari 21 klub yang hadir turut menandatangi surat dukungan dengan membubuhkan stempel.

Uniknya, ada pengurus klub yang tak membawa stempel menggunakan cap jempol sebagai bentuk dukungan. Di sisi lain, empat tim yakni Jetty United. PSKD, Podiraja, dan JEC Jeulingke, yang sudah menyatakan dukungan minta izin pulang lebih awal sehingga tak sempat menandatangani surat pernyataan dukungan.

Kepada Aceh-gayo.blogspot.com. Heri Julius mengklaim, sudah ada 30 tim yang menyatakan dukungan kepadanya melalui pertemuan langsung atau via telepon. Dari 30 klub ini, kata dia, hanya 9 klub yang tak hadir dalam silaturrahmi tersebut. 'Tapi mereka sudah memberi tahu melalui telepon tak hadir, namun memberi kepastian dukungan dalam kongres 31 Januari nanti, " ujarnya.

Oleh sebab itu, Wakil Ketua DPRK ini mengucapkan terima kasih atas kehadiran pengurus klub dan telah memberi dukungan kepada dirinya. "Saya siap maju sebagai calon ketua PSSI Kota. Sudah 30 klub yang hubungi saya, dan menyatakan mendukung," ujarnya.

Di luar klub pemilik suara, Heri juga membeberkan bahwa sudah banyak pihak yang memberi dukungan kepadanya untuk memimpin PSSI Kota Banda Aceh periode empat tahun ke depan. Dasar dukungan klub dan sejumlah puhak itulah, menurut Heri, yang membuat dia berani mencalonkan diri- "Kalau klub tak mendukung, mana mungkin saya berani maju," tukasnya dia. "Jika terpilih nanti, saya siap memimpin PSSI Kota Banda Aceh dengan membuat berbagai program. Nanti kita akan cari dukungan dari semua pihak, dan akan menggelar berbagai kegiatan di Kota Banda Aceh," ujarnya.

Pengurus klub PS IMKA Ie Masen Kayee Adang, Nasruddin berharap, sosok ketua yang akan terpilih nanti harus mau berkorban dan bisa menggelar berbagai kompetisi. Dia juga meminta agar ke depan klub yang belum terdaftar di Pengcab untuk diberi peluang ikut kompetisi.

Nasruddin juga mengimbau agar klub-klub pemilik suara untuk tak terpengaruh dengan berbagai isu yang bersileweran di luar. "sekarang kita sudah ada statuta terbaru, jangan memegang kitab lama lagi. Saya hadir ke sini karena merasa di sini benar. Karena kita ingin pengurus yang benar, " tegasnya.


Sedangkan pengurus klub Karya Darma, Abdussalam mengatakan untuk memajukan sepakbola itu perlu dana, Oleh sebab itu, dibutuhkan sosok ketua yang punya link ke sumber dana maupun jaringan ke pemerintah. "Makan ya ketua yang kuat secara jaringan bisa diandalkan untuk memimpin PSSI Banda Aceh," ulas dia.

Balai Konservasi Giring Gajah Liar Ke Hutan

BIREUEN - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama tim Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah dan dibantu Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bireuen sejak tiga hari lalu menggiring gajah liar dari Pante Peusangan. Kecamatan Juli, Bireuen ke kawasan hutan. Untuk penggiringan itu, BKSDA membawa tujuh gajah jinak dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar. Penggiringan itu dilakukan karena kawanan gajah liar tersebut selama ini sering meresahkan warga selempat.

“Hingga kini Baru satu ekor gajah liar yang berhasil ditangkap setelah ditembak dengan obat bius, lalu dipasang GPS dan kemudian dilepas untuk digiring ke hutan belantara," kata Kadis Kehutanan dan Perkebunan Bireuen melalui Kabid Pengamanan dan Perlindungan Hutan, Ir Haryati kepada Aceh-gayo.blogspot.com, kemarin.

Menurutnya, gajah jinak dari Saree sampai kini masih berada di kawasan Panle Peusangan dan terus mencari posisi gajah liar yang selama ini merusak berbagai jenis tanaman di desa itu. Tim itu, lanjut Haryati, juga memetakan rute yang sering dilalui gajah agar dapat dijaga oleh masyarakat sehingga lalu lalang gajah tidak terganggu. Ditanya berapa hari tim akan berada di lokasi itu, Haryati mengaku tirn lapangan masih bekerja mencari lokasi keberadaan gajah lain yang diperkirakan mencapai belasan ekor. Dengan adanya gajah jinak bersama pawang diharapkan mampu menggiring gajah liar ke habitatrrya serta tak lagi merusak tanarnan.


'Tim yang berada di Kilometer 33." Pante Peusangan setiap pagi bergerak ke sasaran lokasi yang diduga ada gajah liar," ungkapnya. Ia berharap partisipasi masyarakat membantu tim sehingga memudahkan mencari lokasi keberadaan gajah serta dapat digiring ke habitat asalnya.

Korban Longsor Harapkan Bantuan

LHOKSUKON – Dua warga Kecamatan Sawang, Aceh Utara yang rumahnya ambuk akibat longsor beberapa waktu lalu berharap bantuan lanjutan dari pemerintah atau donatur lainnya. Kedua,warga tersebut adalah Bukhari (35) asal Desa Babah Krueng dan M Nasir (40) asal Desa Lhok Cut.

Camat Sawang, Soffan kepada Aceh-gayo.blogspot.com, Kamis (14/1) mengatakan masalah itu sudah dilaporkan ke bupati dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara dan saat itu hanya diserahkan bantuan tanggap darurat. Sedangkan bantuan lanjutan, menurutnya, masih dalam proses.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh Utara, Jailani mengatakan hal itu sudah di laporkan ke provinsi. Namun ia belum bisa memastikan apakah ada bantuan lanjutan atau tidak karena itu wewenang Dinas Sosial Aceh. Apakah nanti mereka akan medapat rumah bantuan atau biaya rehab saja, saya belum tahu karena harus di proses dulu;" ujarnya.

Secara terpisah, Bupati Aceh Utara. Muhammad Thaib menyerahkan benih padi bantuan kepada Petani di Desa Alue Anoe Timu, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, Kamis (15/1). Bantuan yang sarna juga akan diserahkan kepada semua petani di kabupaten itu yang sawahnya terendam banjir beberapa waktu lalu.


Turut hadir Dirjen Tanaman Pangan, Dr Hasil Sembiring, Dandim Aceh Utara, Letkol Inf Iwan Rosadri Yanto, dan Kapolres Aceh Utara AKBP Achmadi.

Organda Berlakukan Tarif Atas-Bawah

BANDA ACEH – Dalam masa penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Organda Aceh memberlakukan harga tiket Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang mengacu pada tarif batas bawah. "Saat ini kita sudah berlakukan tarif bawah bagi angkutan umum, berhubung turunnya harga bahan bakar.

Tarif bawah itu sudah kita susun bersamaan tarif atas pada awal kenaikan BBM kemarin. Karena saat ini BBM mengalami penurunan maka kita berlakukan harga tiket tarif  bawah," kata Ketua DPD Organda Aceh, Ramli, kepada Aceh-gayo.blogspot.com Kamis (15/1).

Menurutnya, penurunan BBM khususnya solar sangat sedikit, hanya Rp 250, dari Rp 7.500 per liter menjadi Rp 7.250 per liter. Sehingga urttuk saat ini pihaknya masih menggunakan ketentuan harga tarif bawah bagi angkutan umum. Apabila nanti pemerintah menetapkan harga BBM terutama solar lebih rendah lagi itu untuk ke depannya kita akan rapat lagi untuk menetapkan tarif baru," ucapnya.

Di misalkan bila saat ini dari Banda Aceh-Sigli harga bawahnya Rp 35.000 dan harga atasnya Rp 40.000, pengusaha angkutan sudah seharusnya mengambil tarif angkutan tarif angkutan bawah Rp 35.000 per penumpang. Ataupun Banda Aceh-Takengon tarif bawah Rp 220.000, tarif atas Rp 250.000 dan harus diambil Per penumpang tarif bawah Rp 220.000. Begitu juga Banda Aceh-Lhokseumawe tarif bawah Rp 75.000 sementara tarif atas Rp 90.000.


"Kalau saat-saat seperti sekarang ini sudah hampir semua pengusaha angkutan memberlakukan tarif bawah. Tarif atas itu hanya diberlakukan saat-saat liburan lebaran, diberlakukan semacam ini karena tidak diperbolehkan lagi adanya harga tuslah," dernikian Ramli.

Rumah Terbakar, 26 Jiwa Mengungsi

LHOKSEUMAWE – Empat rumah semi permanen di Lorong Putroe Neng, Desa Blang Pulo, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, Kamis (15/1) sekitar pukul 10.30 WIB terbakar. Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu, tapi 26 jiwa harus mengungsi ke tenda. Sedangkan penyebab kebakaran hingga saat ini belum bisa dipastikan, karena ada dua dugaan yaitu akibat korslet listrik atau ledakan kompor gas.

Informasi yang dihimpun Aceh-gayo.blogspot.com, yang pertama kali mengetahui kebakaran itu adalah Mutia Hisanah (9), anak Tizainah. Awalnya ia mencium bau benda terbakar. Kemudian ia langsung keluar rumah dan saat itu ia melihat api di bagian dapur rumah milik Hamzah yang letaknya berdempetan dengan rumah mereka.

Melihat hal tersebut, Mutia masuk kembali ke rumah dan kemudian mengajak adiknya Rahmawati (3) untuk keluar rumah dan melarikan diri ke atas bukit sambil meminta tolong. Teriakan kedua anak tersebut ditambah lagi api yang semakin membesar membuat warga sekitar langsung panik.

Tak lama kemudian, sembilan mobil pemadam kebakaran (damkar) tiba lokasi. Tapi, mobil kebakaran harus masuk ke lokasi melalui perbukitan atau dari arah belakang karena bagian depan lorong terlalu sempit. Sekitar satu jam kemudian, api berhasil dipadamkan.

Keuchik Blang Pulo, Zarkasyi mengatakan, untuk membantu korban kebakaran pihaknya sudah mendirikan tenda di halaman balai pengajian dekat lokasi kebakaran. Danru Pemadam Kebakaran Kota Lhokseumawe, Ridwan mengatakan, pemadaman api tersebut, melibatkan lima mobil damkar Pemko Lhokseumawe, satu mobil damkar Pemkab Aceh Utara, dua mobil damkar PT Arun, dan satu mobil damkar PT PIM.

Setelah memadamkan api di lokasi kebakaran, menurut Ridwan, pihaknya harus bekerja ekstra kembali karena enam mobil damkar tersangkut tanah timbunan. "Kami baru bisa ke luar dari lokasi sekitar pukul 14.30 WIB," ujar Ridwan.


Kapolres Lhokseumawe, AKBP Cahyo Hutomo melalui Kapolsek Muara Satu, Iptu M Nasir mengatakan. Pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran ilu meski inforrnasi sementara kebakaran itu akibat meledaknya kompor gas di rumah Hamzah yang sedang kosong. "Jadi, sejauh ini kita belum bisa pastikan penyebab kebakaran tersebut," kata Kapolsek.

Thursday

Perilaku Bangau Kecil (Egretta garzetta)

 Tingkah laku hewan merupakan suatu kondisi penyesuaian hewan terhadap lingkungannya dan pada banyak kasus merupakan hasil seleksi alam seperti terbentuknya struktur fisik. Setiap hewan akan belajar tingkah lakunya sendiri untuk beradaptasi dengan lingkungan tertentu. Satwa liar yang didomestikasi akan mengalami perubahan tingkah laku yaitu berkurangnya sifat liar, sifat mengeram, sifat terbang dan agresif, musim kawin yang lebih panjang dan kehilangan sifat berpasangan.[1]
  Stanley dan Andrykovitch mengatakan bahwa, tingkah laku pada tingkat adaptasi ditentukan oleh kemampuan belajar hewan untuk menyesuaikan tingkah lakunya terhadap suatu lingkungan yang baru. Tingkah laku maupun kemampuan belajar hewan ditentukan oleh sepasang atau lebih gen sehingga terdapat variasi tingkah laku individu dalam satu spesies meskipun secara umum relatif sama dan tingkah laku tersebut dapat diwariskan pada turunannya yaitu berupa tingkah laku dasar.[2]
  Tingkah laku dasar hewan merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir (innate behavior). Tingkah laku dasarnya antara lain gerakan menjauh atau mendekat dari stimulus, perubahan pola tingkah laku dengan adanya kondisi lingkungan yang berubah dan tingkah laku akibat mekanisme fisiologis seperti tingkah laku jantan dan betina saat esterus.[3]
Pola tingkah laku harian seperti Egretta garzetta yang dilakukan dalam kesehariannya mulai take of dari sarang, aktivitas dihabitatnya (mencari makan, interaksi dengan spesies lain pada habitat yang sama) atau aktivitas lainnya, sampai pada waktu kembali ke sarang lagi.
Tiga aspek utama yang menjadi perilaku kesehariannya adalah perilaku individu, perilaku sosial dan perilaku makan.

1.        Perilaku Individu
Sebagian besar perilaku ditujukan untuk kesejahteraan burung itu sendiri, meliputi perilaku pemeliharaan, berhubungan dengan perawatan dan kenyamanan tubuh. Disamping itu terdapat serta perilaku yang berhubungan dengan pemeliharaan habitat, tempat istirahat dan makan.[4]
Perilaku pemeliharaan berhubungan dengan perawatan bulu, kulit dan  bagian-bagian lain terutama yang digunakan untuk terbang atau untuk insulator. Menurut Simmons dalam Petingill perilaku perawatan ini meliputi preening (menelisik bulu), head-sctraching (menggaruk), sunning (berjemur).[5] Menelisik bulu merupakan perawatan bulu yang terpenting, dilakukan dengan paruh, digerakkan atau digigit-gigit hingga keujung dan gerakan ini khas untuk masing-masing jenis. Kaki burung dapat menggaruk bagian kepala yang tidak dapat tersentuh oleh paruh.
Burung berjemur menunjukkan reaksi terhadap sinar matahari dengan mengembangkan bulu-bulu kepala, leher, punggung dan bagian belakang tubuhnya serta mengembangkan sayap dan mengangkat ekornya, terkadang diikuti dengan membuka mulut.[6]
Burung biasanya melakukan pengaturan bulu dengan menggerakkan atau menggoyangkan tubuh, mengangkat, merentangkan, mengepak-ngepak sayap dan kemudian mengembalikannya pada posisi semula. Peregangan meliputi : menganga, menggerakkan mandibula; istirahat meliputi : berdiri dengan satu-dua kaki atau duduk, bulu relaks, kepala tergolek di leher dan terkadang mengambil posisi sedang tidur. Pada saat tidur burung menarik dan menekuk kepalanya sehingga terlihat sperti bersandar pada bagian punggung dan paruh disembunyikan dibalik scapular. Bentuk ini merupakan variasi intraspesifik.[7]
Dalam Al-Qur’an surat Al-mulk ayat 19, Allah juga menjelaskan :
óOs9urr& (#÷rttƒ n<Î) ÎŽö©Ü9$# ôMßgs%öqsù ;M»¤ÿ¯»|¹ z`ôÒÎ7ø)tƒur 4 $tB £`ßgä3Å¡ôJムžwÎ) ß`»oH÷q§9$# 4 ¼çm¯RÎ) Èe@ä3Î/ ¥äóÓx« ÅÁt/ ÇÊÒÈ  
19. Dan Apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? tidak ada yang menahannya (di udara) selain yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha melihat segala sesuatu.

2.        Perilaku Sosial
Perilaku sosial (social behavior), yang didefinisikan secara luas adalah setiap jenis interaksi antara dua hewan atau lebih, umumnya dari spesies yang sama. Meskipun sebagian besar spesies yang bereproduksi secara seksual harus bersosialisasi pada siklus hidup bangau dengan tujuan untuk bereproduksi, beberapa spesies menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam hubungan yang dekat dengan spesies sejenisnya. Interaksi sosial telah lama menjadi suatu fokus penelitian bagi scientis yang mempelajari perilaku. Kerumitan perilaku meningkat secara dramatis ketika interaksi antar individu dipertimbangkan. Penyerangan, percumbuan, kerjasama dan bahkan kebohongan merupakan bagian dari keseluruhan perilaku sosial. Perilaku sosial memiliki keuntungan dan biaya bagi anggota spesies yang berinteraksi secara ekstensif.[8] Semua spesies burung merupakan subyek predasi, menunjukkan adaptasi perilaku yang berguna untuk pertahanan diri. Perilaku ini ditujukan untuk perlindungan diri sendiri maupun kerabatnya, seperti : anggota yang lebih muda dari kelompoknya.
Burung bereaksi terhadap stimuli bahaya tertentu melalui pendengaran dan penglihatan. Ketika mendengar peringatan tanda bahaya terkadang burung diam membeku ditempatnya dengan harapan musuh tidak mengetahui keberadaannya. Nada-nada yang dikeluarkan oleh burung juga mencakup alarm atau panggilan peringatan khusus mengenai adanya bahaya. Untuk menghindari musuh burung melakukan gerakan mengancam seperti misalnya merentangkan sayap lebar-lebar dan menggerakkan kepala sehingga kelihatan lebih besar dari ukuran sebenarnya. Burung-burung yang menjaga sarang atau memiliki anak yang masih kecil selain menakut-nakuti juga langsung menyerang pengganggunya.[9]
Selain semua bentuk pertahanan diri yang telah disebutkan sebelumnya, burung juga memiliki kecendrungan untuk berkelompok, terutama ketika musim biak. Menurut Mardiastuti pola ini berkaitan dengan habitat yang mendukungnya dan senantiasa berubah-ubah sesuai dengan musim berkembang biak, selain itu faktor angin juga dapat mempengaruhi perubahan penyebaran burung tersebut.[10]
Interaksi sosial bisa berhubungan dengan hal yang sifatnya kompetitif, seperti: Perilaku Agonistik, merupakan suatu perlawanan yang melibatkan perilaku yang mengancam maupun menentukan pesaing mana yang mendapatkan beberapa sumberdaya seperti makan atau pasangan kawin. Kadang-kadang pertandingan tersbut melibatkan pengujian kekuatan. Secara lebih umum, kontestan yang terlibat menunjukkan perilaku mengancam, yang membuat hewan tersebut kelihatan besar atau seram, seringkali dengan membuat postur atau suara yang dibesar-besarkan. Akhirnya satu individu berhenti mengancam dan mengahirinya dengan menunduk atau bersikap tenang, yang pada dasarnya adalah menyerah.[11]
Hirarki dominans sederhana untuk memahami perilaku ini adalah dengan sebuah contoh ayam. Jika beberapa ayam betina yang tidak saling mengenal satu sama lain digabungkan bersama-sama, hewan tersebut akan merespon dengan berkelahi dan saling mematuk. Akhirnya kelompok itu membentuk suatu “urutan patukan yang jelas” suatu hirarki dominansi yang kurang lebih linear. Didalam suatu kelompok, ayam betina alfa mengawasi perilaku lainnya secara menyeluruh, seringkali semata-mata hanya untuk mengancam, bukan dengan sungguh-sungguh mematuk. Ayam betina beta dengan cara yang sama menaklukan yang lainnya, kecuali ayam betina alfa dan demikian seterusnya ke hewan peringkat paling bawah yaitu omega.[12]
Teritorialitas atau teritori adalah suatu daerah yang dipertahankan oleh seekor individu hewan, yang umumnya mengusir anggota lain dari spesiesnya sendiri. Teritori secara khusus digunakan untuk pencarian makanan, perkawinan, membesarkan anak atau kombinasi aktivitas tersebut. Umumnya lokasi suatu teritori sudah tetap dan ukurannya bervariasi menurut spesies, fungsi-fungsi teritori dan jumlah sumberdaya yang tersedia.[13]

3.        Perilaku Makan
Perilaku makan adalah penampakan tingkah laku dalam kaitannya dengan aktivitas makan. Aktivitas makan itu sendiri merupakan bagian dari aktivitas harian. Pada burung umumnya aktivitas tersebut dilakukan pada pagi hari hingga sore hari, kecuali pada beberapa jenis burung malam ‘nocturnal’.
Hailman menyatakan bahwa, perilaku makan pada makhluk hidup mencakup semua proses konsumsi bahan makanan yang bermanfaat dalam bentuk padat atau cair. Perilaku makan binatang bervariasi baik lamanya makan maupun frekuensi tingkah laku pada saat makan.[14]
Perilaku makan dari tiap-tiap spesies hewan memiliki cara-cara yang spesifik. Faktor yang mempengaruhi berbedanya cara makan antara lain morfologi hewan yang mencari makan, rangsangan dari makanan itu sendiri dan faktor dari dalam tubuh hewan yang akan memberikan urutan gerak tubuh pada hewan tersebut.[15]
Rusila menyatakan banhwa jenis-jenis burung yang mencari makan di bawah permukaan air akan memburu mangsa dengan menggunakan ujung paruhnya yang sensitif, oleh karena itu burung memiliki ukuran mata yang lebih karena tidak terlalu membutuhkannya untuk melihat mangsa.[16] Burung biasanya mencari mangsa dalam kelompok yang cukup besar dan memungkinkan memperoleh manfaat karena mangsa yang terganggu akan lebih mudah ditemukan. Beberapa jenis burung memiliki ukuran kaki yang lebih panjang yang memungkinkan burung dapat berjalan diperairan dangkal atau berlumpur halus. Sementara itu yang memiliki kaki yang lebih pendek hanya dapat mencari makan pada substrat lumpur yang lebih keras.[17]
Secara umum hewan mempunyai tiga cara dalam memperoleh makanan, yaitu (1) tetap berada ditempat dan makanan datang sendiri, (2) berjalan untuk mencari makan dan (3) menjadi parasit pada organisme lain. Tingkah laku makan bangau kecil seperti halnya tingkal laku lainnya, dipengaruhi oleh faktor genetik, suhu lingkungan, jenis makanan yang tersedia dari habitat. Faktor genetik seperti telah diuraikan di atas. Faktor suhu lingkungan dapat mempengaruhi jumlah makanan yang dikonsumsi.[18] Menurut Jumilawaty. Bangau kecil senang mencari makan berkelompok baik dengan kelompok sesama bangau kecil maupun dengan burung cangak dan bluwok tanpa terlihat adanya persaingan.[19]
Bangau kecil diketahui lebih menyukai lokasi mencari makan yang memiliki ketinggian air tertentu, biasanya di daerah tersebut merupakan pinggiran sungai, tambak, daerah bakau atau rawa dan daerah pantai. Jenis makanan utamanya adalah ikan serta hewan lain seperti crustacea, amfibi dan mamalia kecil. Sama seperti cara mencari makan kebanyakan burung air lainnya, bangau kecil memiliki beberapa tahapan dalam mencari makan diantaranya : berdiri tegak dan melihat-lihat mangsanya. Pada saat mangsanya berada dipermukaan tanah, maka bangau akan segera berlari dan kemudian menunduk untuk mematuk mangsanya. Tingkah laku ini dapat disimpulkan sebagai berikut : berhenti / melangkah / menangkap / menelan / mematuk / sukses tangkap sukses telan.[20]



[1]Craig, JV., Domestic Animal Behavior: Causes and Implication For Animal Care and Management Prentige Hall, Inc. Englewood Cliffs. New Jersey, 1981, hal 122.

[2]Stanley, M. And G. Andrykovitch., Living : In Introduction To Biology, Addison Wesley Publishing Company, Inc. Canada : All Rights Reserved, 1984.

[3] Ibid.,
[4] Pettingill, Ornitology In Laboratory and Field, ... “ hal.68

[5] Ibid., ...” hal.69

[6] Ibid., ...” hal.69

[7] Ibid., ...” hal.70
[8]Campbell, Biologi, Jilid III. Jakarta : Penerbit Erlangga, 2002

[9] Ibid.,

[10]Mardiastuti, Habitat and Nest-site Characteristic of Waterbirds in Pulau Rambut Nature Reserve, Jakarta Bay, Jakarta. A Dissertation Doctor of Philosophy Departement of Fisheries and Wildlife, Michigen State University. 1992.

[11]Ibid.,
[12] Ibid.,

[13] Mardiastuti, Habitat and Nest-site Characteristic of Waterbirds in Pulau Rambut Nature Reserve, Jakarta Bay, Jakarta. A Dissertation Doctor of Philosophy Departement of Fisheries and Wildlife, Michigen State University. 1992.

[14]Hailman, J.F,. Behavior Ornitology in Laboratory and Field (O.C.Pettinggil and W.J. Breckenridege Editor), 5 Edition. New York, Academic Pr, 1985.
[15]Ibid.,

[16]Rusila, Y. N., Panduan Studi Burung Pantra, Bogor : Wetland International Indonesia. 2003, hal. 40

[17] Ibid.,
[18] Ibid.,

[19] Jumilawaty, E., Identifikasi Jenis Burung di Hutan Mangrove Percut Sei Twan Laporan Penelitian Dana Rutin USU, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Medan : Universitas Sumatera Utara, 2004.

[20] Ibid.,