Monday

Pemerintah Kurang Koordinasi Tentang Harga sarang Walet

TAPAKTUAN. - Ketua Asosiasi Pengusaha dan Eksportir Sarang Burung Walet Bersertifikat di Jakarta, Benny Tjandra yang dihubungi Aceh-gayo.blogspot.com dari Aceh Selatan, mengatakan bahwa anjloknya harga sarang burung walet di Indonesia bukan karena adanya monopoli harga di tingkat eksportir, melainkan karena tidak adanya koordinasi yang baik antara Pemerintah Indonesia dengan negara pengimpor.

"Peran pemerintah perlu ditingkatkan, karena selama ini pemerintah kurang koordinasi. Karena itu, kami membangun satu asosiasi pengusaha dan eksportir sarang burung walet bersertifikat, untuk membangun dan menjalin kembali koordinasi yang baik dengan negara penampung sarang burung walet." ungkapnya.

Hal ini dijelaskannya terkait adanya tudingan dari pengusaha sarang Walet di Kota Fajar, Aceh Selatan, yang mengatakan eksportir di Jakarta memainkan harga sarang walet. "Di luar negeri, harga sarang walet mencapai Rp 37 juta/Kg. Sedangkan harga yang dibeli dari peternak dan pengusaha, sarang Walet Putih Gua hanya Rp 5 juta/Kg, dan sarang Walet Hitam dihargai di bawah Rp 2 juta/Kg. Sedangkan sarang Burung Walet Gedung Rp 6 juta/Kg," ungkap H Buyung Medan, pengusaha sarang walet di Aceh Selatan, Jumat (16/1).


Namun menurut Benny Qandra. harga sarang burung walet yang sudah di olah, di luar negeri seperti China tidak sampai Rp 37 / Kg. "Harga di China berkisar Rp l4 juta sampai Rp 16 juta/Kg," kata sambil menjelaskan, bahwa dalam bulan ini pihaknya akan berangkat ke China untuk menjalin koordinasi kembali dengan Pemerintah China terkait perdagangan komuditi tersebut.

No comments:

Post a Comment