LHOKSEUMAWE - Sebanyak
1.200 hektare (Ha) tanaman padi di kawasan Lhokseumawe dipastikan gagal panen akibat
terendam banjir beberapa waktu lalu. Padi yang terendam tiga hingga empat hari itu
berumur satu sampai dua bulan.
"Kita akan kirim
luas tanaman padi yang rusak akibat banjir ke provinsi untuk meminta benih padi
lain untuk dapat kita disalurkan kepada korban banjir sesuai data yang ada pada
kita," jelas Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian (DKPP) Lhokseumawe,
Rizal kepada Aceh-gayo.blogspot.com, Kamis (1/1).
Sementara itu, Ikatan
Motor Indonesia (IMI) Aceh, Rabu (31/12) menyalurkan bantuan kepada komonitas
Korwil IMI Lhokseumawe dan Aceh Utara yang ikut menjadi korban banjir. Bantuan
berupa sembako, jilbab, dan mukena itu diserahkan Biro Antar IMI Aceh Zulfikar Begem
kepada Ketua Korwil IMI Lhokseumawe, T Anwar Haiva urrtuk selanjutnya dibagikan
kepada penerima.
Sementara itu,
ratusan hektare tanaman padi yang baru berumur 45 hari disejumlah kecamatan di Bireuen
sejak sepekan lalu diserang hama tikus. Akibatnya, petani harus menanam
kembali, Tanaman padi itu berada di Kota Juang, Juli, Jeumpa, Peudada, Kuala, Peusangan,
Jangka, Peusangan Siblah Krueng, Kutablang, Gandapura, Samalanga, Makmur, Jeunieb,
Peulimbang, dan Simpang Mamplam.
"Kami sudah
berupaya membasmi tikus dengan cara meracun, tapi tidak maksimal. Tikus-tikus itu
muncul lagi pada malam hari," kata Murdani, petani asal Kota Juang. M Hasan,
petani di Jeumpa juga mengatakan tikus yang menyerang tanaman padi cukup meresahkan.
Karena itu, ia berharap dinas terkait membantu petani membasmi hama tikus tersebut.
No comments:
Post a Comment