BIREUEN - Dana
subsidi yang disediakan Pemkab Bireuen dalam APBK 2014 untuk biaya tebus beras miskin
(raskin) kini dialihkan untuk bantuan kepada desa. Saat ini, bantuan tersebut sedang
dalam proses. Hal tesebut disampaikan Kepala Dinas Keuangan dan Kekayaan Daerah
(DPKKD) Bireuen, Drs Tarmidi MSi meniawab Aceh-gayo.blogspot.com, kemarin, tentang
kelanjutan program dana subsidi untuk tebus raskin seperti tahun lalu.
"Program subsidi
untuk biaya tebus raskin kepada penerima tetap dilaksanakan pada tahun ini. Tapi,
mekanismenya saja yang berbeda. Jika tahun lalu dana itu dianggarkan melalui APBK,
tapi tahun ini dana tersebut sudah dimasukkan dalam bantrran untuk desa," ujarnya.
Untuk
menyalurkan bantuan untuk desa, menurut Tarmidi, pihaknya masih memrnggu
Peraturan Pemerintah dan edaran menteri keuangan. "Jadi, nanti keuchik
harus menganggarkan dana.untuk subsidi raskin bagi warganya dari bantuan desa tersebut,"
tegasnya.
Disebutkan. besarnya
bantuan untuk 609 desa di Bireuen tahun ini Rp 105 miliar. Dana itu, lanjutnya,
berasal dari APBN sebesar Rp 25 miliar dan APBK sebesar Rp 80 miliar lebih.
Dikatakan. besarnya dana untuk setiap desa sedang dibahas. "Kemungkinan besar
bantuan yang diterima tiap desa tak sama, karena disesuaikan dengan jumlah penduduk
dan data pendukung lainnya.” ungkapTarmidi.
Dari dana yang
akan diterima setiap desa, lambahnya. tim perumus penggunaan anggaran desa harus
mengalokasikan untuk subsidi raskin bagi warganya. Sementara itu, Bulog
Lhokseumawe sejak beberapa hari lalu menggelar operasi pasar beras pada warga miskin
di Bireuen. Kepala Bulog Lhokseumawe, Ruslian kepada Aceh-gayo.blogspot.com. kemarin
mengatakan, raskin yang disalurkan itu adalah beras cadangan pemerintah pengganti
raskin ke 13. Sasarannya, sebut Ruslian, adalah Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang
terdata sebagai penerima raskin dengan harga tebus Rp 1.600 per kilograrn.
No comments:
Post a Comment