Sunday

Mengapa Harus Berteriak ?

Sang guru bertanya kepada murid-muridnya, "Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan teriakan ?"

Salah seorang murid kemudian mengangkat tangan dan berusaha menjawabnya, " Karena pada saat itu ia telah kehilangan kesabaran. itulah yang menyebabkan ia lalu berteriak."

"Tetapi...lawan bicaranya justru sedang berada di depan atau di sampingnya. mengapa harus berteriak ? Apakah ia tidak dapat berbicara secara halus ?" sang guru kembali bertanya.

Lalu semua murid berupaya memberikan sejumlah alasan sesuai pertimbangan masing-masing. Akan tetapi, tidak ada satupun jawaban yang memuaskan. sang guru lalu berkata, " pada saat dua orang sedang dalam situasi diliputi amarah, maka jarak antar kedua hatinya amat jauh meski secara fisik mereka begitu dekat. Oleh karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian mereka merasa harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak maka mereka semakin marah dan dengan sendirinya jarak antar keduanya semakin jauh lagi sehingga mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."

Sang gurupun terus melanjutkanya, " sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta ? mereka tidak perlu berteriak, tapi suara mereka begitu halus dan kecil. sehalus apapun, ternyata keduanya bisa mendengarkan dengan jelas."

"Nah, mengapa demikian ? " Sang guru bertanya sambil memperhatikan mimik muka para muridnya." itu disebabkan oleh adanya  kedekatan hati di antara mereka, hati mereka tidak berjarak. higga pada akhinya sepatah katapun tidak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata pun amatlah cukup membuat mereka saling memahami apa yang ingin mereka sampaikan.'

Kemudian sang guru masih melanjutkan, "pada saat kalian sedang dilanda kemarahan janganlah hati kalian menciptakan jarak. lebih baik lagi hendakanya kalian tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara hati kalian. barangkali pada kondiri seperti itu, tidak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara bijaksana. waktu akan membantu diri kalian untuk menyadari kesalahan masing-masing.

Seorang muslim yang bisa menjaga sifat marah akan dimasukan oleh Allah ke dalam Jannah. Hal ini sebagaimana hadis dari Rasulullah:

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ، 

قَالَ:”لا تَغْضَبْ، وَلَكَ الْجَنَّةُ

Dari Abu Darda, berkata: Aku bertanya :Wahai Rasulullah tunjukanlah kepadaku amalan yang dapat memasukanku ke dalam surga? Beliau bersabda: “Janganlah engkau marah, engkau dapat surga” (H.R Tabrani, dengan sanad shahih)

No comments:

Post a Comment