BANDA ACEH – Pemkab
Aceh Besar melalui Dinas Peternakan mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan Rumah
Potong Hewan (RPFI) di Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya. Tujuannya, untuk menjamin
ketersediaan daging yang sehat dan bersih hingga layak dikonsumsi. Imbauan
tersebut disampaikan Kadis Peternakan Aceh Besar, Ahmad Tarmizi SP MM saat meninjau
RPH Lambaro, Jumat (16/1) sore.
Menurutnya,
keberadaan RPH yang sudah beroperasi sejak tiga tahun lalu itu sangat penting. Kini,
sebutnya, di lokasi tersebut setiap hari dipotong 25-20 lembu dan kerbau yang kemudian
dagingnya dijual di Pasar Lambaro dan Banda Aceh. "Alhamdulillah, selama ini
RPH lambaro prospeknya bagus. Pada tahun 2014, PAD dari sektor ternak mencapai
250 persen dari yang ditargetkan Rp 300 juta. Semoga capaian itu dapat terus ditingkatkan
di masa mendatang," kata Ahmad Tarmizi.
Untuk memudahkan
proses pemotongan hewan, menurut Kadis, pihaknya menggunakan alat pemotong hewan
yakni restering box dan petugasnya sudah dibekali ilmu dan berpengalaman. Untuk
menjamin ketenteraman batin masyarakat dalam mengonsumsi daging. lanjut Ahmad Tarmizi,
pihaknya juga merekomendasikan sosialisasi ketersediaan daging sapi ASUH (Aman,
Sehat, Utuh, dan Halal).
"Sosialisasi
ASUH bukan saja diperuntukkan bagi pihak terkait penanggung jawab ketersediaan daging
sapi ASUH di masyarakat dan peternak, tapi juga sampai ke tingkatan konsumen,"
ungkapnya. Ketua Asosiasi Pedagang Daging Sapi dan Kerbau (ASPEDA) Aceh Besar, Safiyan
menambah kan, pihaknya berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung keberadaan
RPH itu.
Dengan adanya RPH
l,ambaro, ia berharap daging yang dihasilkan memenuhi standar kebersihan serta
aman dan layak dikonsumsi oleh masyarakat. "Dengan hadirnya RPH Lambaro, kami
berharap masyarakat Aceh Besar tak lagi memotong hewan ternak di kebun atau perkampungan.
Kecuali untuk kebutuhan daging hari-hari besar agama dan pesta perkawinan, "
ujarnya.
No comments:
Post a Comment