BIREUEN - Balai Konservasi
Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama tim Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah dan
dibantu Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bireuen sejak tiga hari lalu menggiring
gajah liar dari Pante Peusangan. Kecamatan Juli, Bireuen ke kawasan hutan.
Untuk penggiringan itu, BKSDA membawa tujuh gajah jinak dari Pusat Latihan Gajah
(PLG) Saree, Aceh Besar. Penggiringan itu dilakukan karena kawanan gajah liar tersebut
selama ini sering meresahkan warga selempat.
“Hingga kini Baru
satu ekor gajah liar yang berhasil ditangkap setelah ditembak dengan obat bius,
lalu dipasang GPS dan kemudian dilepas untuk digiring ke hutan belantara,"
kata Kadis Kehutanan dan Perkebunan Bireuen melalui Kabid Pengamanan dan
Perlindungan Hutan, Ir Haryati kepada Aceh-gayo.blogspot.com, kemarin.
Menurutnya, gajah
jinak dari Saree sampai kini masih berada di kawasan Panle Peusangan dan terus
mencari posisi gajah liar yang selama ini merusak berbagai jenis tanaman di desa
itu. Tim itu, lanjut Haryati, juga memetakan rute yang sering dilalui gajah agar
dapat dijaga oleh masyarakat sehingga lalu lalang gajah tidak terganggu. Ditanya
berapa hari tim akan berada di lokasi itu, Haryati mengaku tirn lapangan masih
bekerja mencari lokasi keberadaan gajah lain yang diperkirakan mencapai belasan
ekor. Dengan adanya gajah jinak bersama pawang diharapkan mampu menggiring
gajah liar ke habitatrrya serta tak lagi merusak tanarnan.
'Tim yang berada
di Kilometer 33." Pante Peusangan setiap pagi bergerak ke sasaran lokasi yang
diduga ada gajah liar," ungkapnya. Ia berharap partisipasi masyarakat
membantu tim sehingga memudahkan mencari lokasi keberadaan gajah serta dapat digiring
ke habitat asalnya.
No comments:
Post a Comment