BANDA ACEH – Penyidik
Polsek Ingin Jaya mulai mengintensifkan pemeriksaan saksi-saksi, terkait kasus pembobolan
kantor dan brankas di Kantor PDAM Tirta Mountala, Aceh Besar, yang mengakibatkan
Rp 63 Juta uang di brankas tersebut raib.
Polisi tak hanya
memeriksa para petugas jaga pada malam kejadian itu, tapi juga para karyawan perusahaan
tersebut. "Mulai tadi kemarin-red pagi sampai sore, kami sudah memeriksa lebih
dari 20 saksi dari karyawan PDAM Tirta Mountala.
Mudah-mudahan ada
titik terang dalam upaya pengungkapan yang sedang kami selidiki," kata
Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Zulkifli SSTMK SH, rnelalui Kapolsek Ingin
Jaya Iptu Edward M Nur, kepada Aceh-gayo.blogspot.com, Jumat (10/4).
Menurut Edward,
pihaknya sejauh ini belum berani berspekulasi apakah pembobolan kantor dan brankas
di kantor itu melibatkan orang didalam atau tidak. Edward mengatakan, meski ada
beberapa kesulitan dalam upaya pengungkapan kasus itu, seperti tidak adanya CCTV,
tapi pihaknya akan berusaha keras mengungkapnya. "Insya Allah dan kami
optimis dalam waktu dekat ini bisa memperoleh titik terang dalam kasus ini. Kami
mohon doanya," ungkap Edward.
Kapolsek Ingin
Jaya itu juga mengimbau kepada seluruh instansi pemerintahdan swasta, untuk tidak
meninggalkan uang dalam jumlah besar di dalam brankas kantor, apalagi di mangan
yang tidak terjamin keamanannya. "Yang jelas-jelas ada petugasnya saja bisa
hilang, apalagi kalau tidak ada.
Belajar dari
kasus di Kantor PDAM Tirta Mountala ini, kami harapkan ini menjadi perhatian, agar
tidak meninggalkan uang dalam brankas untuk alasan apapun. Sebaiknya uang yang banyak
disimpan dulu di bank." Saran Edward.
Seperti
diberitakan kemarin, Kantor Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Mountala Aceh
Besar, di Gampong Siron. Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, dibobol maling. Pelaku
membongkar dua brankas dan membawa kabur uang yang diperkirakan berjumlah Rp 63
juta, dan satu unit laptop operasional milik perusahaan tersebut.
wah, sayangnya tidak ada kamera cctv
ReplyDeletesetidaknya cctv bisa membuat mental para maling sedikit berkurang karena merasa terawasi.
Seharusnya begitu, namun apa boleh dikata, semua masih berprinsip ada TUHAN yang masih mengawasi...
ReplyDelete