MEULABOH – Banjir
besar yang melanda Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat pada pekan lalu sehingga
menyebabkan jalan dan jembatan gantung putus total diduga karena masih maraknya
pembalakan (penebangan) liar yang perlu segera diselidiki.
"Indikasi ini
jelas terlihat dari material banjir yang dibawan air," kata Bupati Aceh Barat,
HT Alaidinsyah, Sabtu (25/4). Menurut bupati, terhadap banjir besar yang
melanda Palte Ceureumen kali ini cukup besar sehingga perlu diselidiki lebih mendalam
lagi dan perlu diambil sebuah tindakan tegas, sehingga kasus banjir besar ke depan
tidak lagi terulang. Apalagi telah merusak fasilitas penduduk seperti jalan dan
jembatan putus karena air yang mengalir saat banjir sangat deras.
Aliran sungai di
Kecamatan Pante Ceureumen yakni Krueng Meureubo juga berasal dari sungai di Beutong,
Nagan Raya. Air dari Beutong itu mengaliri ke Pante Ceureumen dan berlanjut ke Kaway
XVI, Johan Pahlawan, sebelum bermuara di Meulaboh.
Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Saiful AB menyatakan, banjir menyapu jalan karena
pembagian air pada bedungan irigasi yang menyebar, sehingga perlu solusi yang harus
di antisipasi segera.
No comments:
Post a Comment