Wednesday

Pertukaran Mahasiswa : UIN Kirim Mahasiswa Ke Malaysia

BANDA ACEH – Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, kembali mengirimkan tujuh mahasiswa untuk belajar ke Universitas Utara Malaysia (UUM) Kedah. Para mahasiswa program kerja sama pertukaran mahasiswa antar dua lembaga ini (program mobiliti berkredit), akan belajar selama satu semester di UUM Kedah.

Para mahasiswa tersebut diantar oleh petinggi kampus UIN, yaitu Dr Syamsul Rijal MAg (Wakil Rektor bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan), Dr Mujiburrahman MAg (Dekan FTK), Fatimah Ibda MSi (Ketua Prodi MPI), Lailatussaadah M Nur MPd (Sekretaris Prodi MPI), Supriadi MPd (KTU FTK), dan Dr Sri Rahmi MA (dosen MPI), tanggal 22 Maret lalu. "Para dosen UIN ini berada di Malaysia dari tanggal 23 sampai 29 Maret.

Selain untuk mengantar mahasiswa juga untuk menjajaki kerja sama dengan Institut Pemikiran Tun Dr Mahathir Muharnmad (IPTM)," kata Sekretaris Prodi MPI Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry, Lailatussaadah M. Nur M.Pd dalam emailnya kepada Aceh-gayo.blogspot.com, Minggu (29/3). Lailatussadah memaparkan, "Program Mobiliti Berkredit" adalah sebuah program pertukaran mahasiswa atau mahasiswi ke universitas lain, dalam hal ini ke universitas di luar negeri yaitu Universitas Utara Malaysia Kedah.

Program ini merupakan salah satu program unggulan dari Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry. "lni merupakan kelas internasional, di mana mahasiswa/i terutama mahasiswa/i Prodi MPI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry dapat belajar budaya, bahasa, dan budaya akademik. Proses pembelajaran yang terjadi pada kelas internasional berlangsung selama satu semester atau selama enam bulan," kata dia. Biaya administrasi ke 7 mahasiswa tersebut ditanggung oleh FTK UIN Ar-raniry dan UUM Kedah.


Sebelumnya, 5 orang mahasiswa/i asal UUM juga telah belajar di prodi MPI pada semester ganjil yang lalu, selain belajar di kelas internasional ke 5 mahasiswa tersebut juga ikut belajar di lapangan mengunjungi beberapa sekolah dan juga diperkenalkan adat, budaya, wisata, dan keindahan alam di Aceh. "Saya melihat program ini sangat baik untuk menumbuhkan kesadaran akademik bagi mahasiswa kita. Awalnya anak-anak kita terlihat shock culture dan shock akademik, namun ini akan membawa dampak positif bagi generasi muda agar dapat menghargai waktu mudanya dengan baik dan berkualitas," kata LaiIatussaadah.

No comments:

Post a Comment