Monday

Nelayan Curhat ke Anggota MPD

MEUREUDU - Para nelayan di Meureudu, Pidie Jaya, Sabtu (23/5) menyampaikan keluh-kesah terhadap keterbatasan pendidikan anak-anak mereka pada pengurus Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh. Dalam acara "Meudrah" yang dilaksanakan di Meunasah Gampong Balek, Kecamatan Meureudu itu, nelayan melaporkan soal masih morat-maritnya pendapatan mereka, sehingga berdampak pada terhambatnya kelangsungan pendidikan putra-putri mereka.

Dalam pertemuan yang dipimpin Prof H Warul Walidin Lc,MA selaku ketua MPD Aceh itu, para nelayan Meureudu menyampaikan uneg-uneg mereka karena masih dibelenggu kemiskinan. Bahkan mereka mengatabunkan, keluarga nelayan seperti luput dari perhaflan pemerintah.


Selain tak sanggup menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi. nelayan itu juga menyampaikan pada rombongan MPD Aceh itu soal keterbatasan sarana melaut. "Sekarang hasil tanggakapan minim, harga BBM mahal karena harus beli di SPBU, sehingga kehidupan nelayan semakin terjepit," ujar Effendi seorang nelayan Meureudu itu.

Sedangkan Ny Nurjannah yang mewakili keluarga nelayan lainnya menyampaikan, melalui forum "Meudrah" itu, dia berharap adanya perubahan kehidupan para nelayan ke depan. Katanya, pemerintah hendaknya memberiklan modal untuk keluarga nelayan sehingga mereka bisa berusaha untuk memperoleh tarnbahan pendapatan keluarga, walau hanya sekadar membuat menjual kue di warung-warung sekalipun. "Selama ini kaum nelayan jangankan dapat menyambung sekolah anak-anak ke Banda Aceh, untuk melanjutkan sekolah di ibukota kabupaten ini saja sulit," kata Nurjannah.


Sementara itu, Drs H Salman Ishak MSi, Wakil Ketua II MPD Aceh, berjanji akan melaporkan soal nasib nelayan itu ke PemrovAceh. "MPD bukan pihak pengambil keputusan, tapi aspirasi yang kami jaring lewat Meudrah akan kami laporkan ke Gubernur," kata Salman Ishak yang juga mantan Bupati Pijay itu.

No comments:

Post a Comment