CALANG – Bupati Aceh
Jaya, Azhar Abdurrahman menegaskan, mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)
harus bisa menyatu dengan adat istiadat masyarakat desa. Sebab jika adat dan
budaya warga setempat diabaikan mahasiswa bisa kesulitan dalam melaksanakan
kuliah lapangan itu.
Hal itu dikatakan
Azhar Abdurrahman dalam pengirahannya dalam acara penyerahan mahasiswa KPM oleh
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Prof Dr H Farid Wajdi Ibrahim MA
di Masjid Lhok Kruet, Kecamatan Sampoiniet, Jumat (15/5). Ditambah Azhar, dipilihnya
Aceh Jaya sebagai lokasi KPM menjadi kebanggan sendiri bagi Pemkab Aceh Jaya.
"Dipilihnya
empat kecamatan di Aceh Jaya sebagai lokasi KPM tentunya sangat menggembirakan kami.
Mudah-mudahan keberadaan mahasiswa bisa menjadi motivator pembangunan di desa,"
ujar Azhar Abdurrahman. Disebutkan, berbagai fasilitas di desa yang dijadikan objek
KPM masih sangat minim karena itu mahasiswa harus bisa betah jika tinggal di
desa yang kadangkala tanpa penerangan listrik serta tak ada sinyal telepon selular.
Selain itu, mahasiswa juga diminta berkoordinasi
dengan aparatur desa dalam melaksanakan kegiatan. Dalam kesempatan itu juga diingatkan
agar mahasiswa KPM bisa menyatu dengan alam tempat tinggalnya, sehingga tidak rnenjadi
korban karena alam itu."Kita tak mau mahasiswa jadi korban karena alam seperti
dilaporkan Pak rektor bahwa ada mahasiswa KPM meninggal dunia karena tenggelam diwaduk
keliling Aceh Besar dua hari lalu," kata Bupati Aceh Jaya itu mengingatkan.
No comments:
Post a Comment