BANDA ACEH – Pemerintah
Aceh akan mengupayakan penyembuhan Nasiran (16) korban kelaparan asal Desa Ie Mirah,
Babahrot, Kabupaten Abdya yang kini dirawat di RSUZA Banda Aceh. Komitmen itu disampaikan
Kepala Dinas Sosial Aceh, Drs Alhudri MM saat membezuk Nasiran bersama ibunya,
Asiah (40) di ruang rawat Serune RSUZA, Banda Aceh, Selasa (12/5).
Seperti diberitakan
Aceh-gayo.blogspot.com Nasiran menderita gizi buruk dan anemia. Parahnya lagi,
ia juga menderita penyakit pika (memakan apa saja yang ditemukan seperti rumput
dan pasir). Takhalnya itu, remaja dengan badan kurus kering itu juga mengalami gangguan
perilaku, gangguan pendengaran atau tuna rungu, serta hanya bisa berkomunikasi dengan
ucapan ‘hnn. han.han’.
Kepala Dinas Sosial
Aceh, Alhudri seusai membezuk Nasiran mengatakan sangat prihatin melihat kondisi
Nasiran bersama ibunya. Pemerintah Aceh, kata Alhudri, akan melakukan berbagai upaya
untuk penyembuhan Nasiran dan ibunya. Saya ditelepon Pak Gubernur dan memerintahkan
saya untuk melihat dan menangani anak ini. Kita akan upayakan yang terbaik untuk
Nasiran dan ibunya, " kata Alhudri mengutip penegasan Gubernur Zaini Abddulah.
Alhudri menambahkan, pihaknya sudah koordinasi dengan kepala dinas kesehatan.
"Intinya
kita minta diupayakan dulu perbaikan gizi anak itu. Kalau gizi sudah baik, maka
nanti akan kita pikirkan bagaimana tindak lanjutnya," ujar Alhudri. Dalam kunjungannya;
Alhudri bersama staf juga membawa sejumlah bantuan yang merupakan titipan
Gubernur Aceh untuk Nasiran dan ibunya.
Lantaran tidak ada
sanak saudara yang menjaga keduanya, bantuan berupa pakaian, perlengkapan tidur,
mandi serta uang tunai itu diserahkan melalui rumah sakit yang diterima oleh Wakil
Direktur Penunjang Medis RSUZA dr Nurnikmah MKes.
Jangan dulu ke panti
Anggota Komisi
VI DPRA, Darwati A Gani juga menanggapi keprihatinan Nasiran, korban kelaparah dari
Abdya yang sedang ditangani di RSUZA Banda Aceh. "Dua hari lalu saya sudah
melihat langsung kondisi Nasiran bersama ibunya. Sangat memprihatinkan," kata
Darwati kepada Aceh-gayo.blogspot.com kemarin. Yang pasti, kata Darwati, Nasiran
membutuhkan penanganan khusus.
Selain penanganan
kesehatan fisik dia juga membutuhkan penangan psikis. Darwati mengharapkan Dinas
Sosial dan Badan Pemberdayaan Perempuan berpartisipasi menangani permasalahan ini.
"Saya berharap Nasiran tidak dikembalikan dulu ke panti sebelum dipastikan
kesehatan dan kejiwaannya stabil." kata Darwali.
Menurut info yang
diterima Darwati, sebelumnya Nasiran sudah pernah dirawat di RSUZA dan kondisinya
sudah lebih baik dari sekarang. Waktu itu ia dititipkan di Rumah Sejahtera Darussa'dah,
Aceh Besar dengan status rawat jalan.'Tiba-tiba Nasiran dirujuk kembali dari RSUD
Tgk Peukan Blangpidie dengan kondisi lebih parah bahkan tidak bisa diatur seperti
sekarang ini," demikian Darwati.
No comments:
Post a Comment