BANDA ACEH – Raja
Muda Perlis Malaysia. DYTM Tuanku Syed Faizuddin Putra bin Tuanku Syed Sirajuddin
Jamalullail bersama Vice Chancellor Universiti Malaysia Perlis (UniMAP) dan
rombongan, mendoakan para korban tsunami Aceh, di "Ruang Penentuan Nasib"
atau sering disebut The Light of God di Museum Tsunami Aceh, Jumat (13/2).
Pantauan Aceh-gayo.blogspot.com,
Raja Muda Perlis bersama rombongan tiba di museum sekitar pukul 15.00 WIB.
Kedatangan putra mahkota Kerajaan Perlis didampingi Rektor Universitas Ubudiyah
Indonesia (UUI), Marniati SE MKes dan Ketua Yayasan Ubudiyah Indonesia Dedi Zufrizal
ST.
Tamu terhormat itu
kemudian dipandu para guide ke dalam museum. Raja Perlis dan rombongan memasuki
lorong tsunami yang remang dan gelap, dengan suara gemuruh air yang jatuh dikedua
sisi dinding yang memiliki ketinggian 19-23 meter. Angka itu melambangkan
dahsyatnya ketinggian gelombang tsunami pada 2004.
Setelah itu, rombongan
masuk ke ruang kenangan untuk melihat tampilan foto-foto pra dan pascatsunami, lalu
ke ruang sumur doa. Setelah melihat ratusan pajangan nama korban tsunami didinding
ruangan yang berbentuk cerobong dengan tulisan Allah di puncaknya, raja meminta
salah satu dari mereka memimpin doa untuk para korban tsunami sekitar dua menit.
Usai dari sana, mereka
juga melihat ruang audio visiuai, yang temporer, dan ruang pamer tsunami,
pratsunami, saat tsunami, dan pascatsunami. "Meski l0 tahun tsunami telah berlalu,
kita pantas bersyukur karena masih hidup dan harus membacakan doa untuk mereka yang
menjadi korban," katanya kepada Aceh-gayo.blogspot.com.
Begitupun, dia menyatakan
bangga pada masyarakat Aceh yang mampu bangkit dalam waktu singkat setelah prahara
tsunami menerjang. Ia berharap agar masyarakat terus diberikan pendidikan dan peringatan
dini terkait kebencanaan. "Kehilangan memang tidak bisa digantikan, tapi yang
masih hidup harus meneruskan sisa hidup dengan peluang-peluang yang ada agar lebih
maju ke depan," demikian Raja Muda Perhs Malaysia.
Untuk diketahui,
kedatangan Raja Muda Perlis Malaysia ke Aceh untuk membuka rapat koordinasi
tahunan antara Uni-MAP dan UUI di Ubudiyah Plenary Hall, hari ini. Rakor itu diharapkan
mampu menghasilkan singkronisasi kerja sama antara kedua institusi perguruan tinggi
di dua negara dalam menghadapi berbagai isu Masyarakat Ekonomi Asean.
No comments:
Post a Comment