BANDA ACEH – Sebanyak
200 tunanetra di Banda Aceh dan Aceh Besar menerima Al-quran braille digital
yang diserahkan oleh Syeikh Ali Jaber dan lmam Besar Masjidil Haram, Mekkah,
Syeikh Adil Alkalbani. Penyerahan secara simbolis ini dilakukan dalam
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Halaman Balai Kota Banda Aceh; Kamis
(26/2).
Syeikh Ali Jaber
dalam sambutannya, mengatakan Banda Aceh merupakan kota terbanyak se-Indonesia yang
menerima quran braille digital dari pihaknya. "Sebenarnya ini perjuangan dari
lmam Besar Masjidil Haram, beliau mengiklaskan gaji satu tahun beliau kurang lebih
300 juta untuk program Quran braille digital ini," ujarnya.
Syeikh Ali Jaber
menambahkan, lmam Besar Masjidil Haram juga berkenan untuk menjadi pembina
quran braille digital wakaf satu juta untuk Indonesia. "lnformasi yang saya
peroleh dari ibu Wali Kota, di Aceh ada 870
orang tunanetra, dan alhamdulillah sudah kita serahkan secara simbolis sebanyak
200 quran brailer digital atas nama imam besar Masjidil Haram, dan keluarga kami.
Insya Allah selebihnya akan disampaikan ke masing-masing," katanya. Ia juga
meminta agar pemerintah dapat membantu mempersiapkan data-data tunanetra tersebut
secara valid untuk program-program lainnya.
Selain program Alquran
braille digital, kata Syeikh Ali Jaber, juga ada program umrah, pendidikan,
serta pelatihan. "Sebab ada diantara mereka yang memiliki suara yang bagus,
maka akan kita latih untuk menjadi calon imam, muazin. Karena tunanetra harus
terlibat dalam kegiatan sehari-hari," kata Syeikh Ali Jaber yang juga Imam
di Masjid Nabawi, Madinah ini, sebelum bertindak sebagai penceramah maulid di Balai
Kota, kemarin.
Wali Kota llliza
Sa'aduddin Djamal menambahkan dari 200 Alquran braille digital itu, sebagian juga
akan diserahkan kepada tunanetra yang ada di Aceh Besar. Diharapkan, Alquran braille
digital ini dapat mencerdaskan tunanetra untuk dapat memahami dan membaca alquran,
Sementara maulid dihadiri ratusan warga dan Muspida plus Banda Aceh.
No comments:
Post a Comment