BLANGPIDIE - Sebanyak
16 proyek sarana pendidikan di Kabupaten Abdya yang dibangun dengan dana APBA/Otsus
tahun 2008-2011, hingga kini terbengkalai. Fasilitas pendidikan yang tidak
tuntas dikerjakan itu pun tidak jelas kelanjutannya. Padahal, penyelesaian
proyek tersebut sangat dibutuhkan untuk kelancaran proses belajar mengajar (PBM)
di sekolah setempat.
Data diperoleh
dari Dinas Pendidikan (Disdik) Abdya, Selasa (17/2), 16 proyek sarana pendidikan
yang tidak selesai dikerjakan oleh rekanan itu, terdiri dari 7 proyek pembangunan
RKB (ruang kelas baru), 3 unit ruang kepala sekolah, 2 item pembangunan pagar
sekolah, 2 pembangunan laboraturium, 1 gedung pustaka sekolah, dan l unit gedung
sekolah.
"Sebagian besar
proyek itu, baru selesai dikerjakan antara 4 sampai 80 persen," kata Sekretaris
Disdik Abdya, Edwar Taufik SPd kemarin. Seperti
pembangunan RKB TK Pembina Desa Rambong, Kecamatan Setia, hanya rampung 4 persen
atau sebatas pembangunan tiang bangunan saja. Pembangunan Pustaka SDN I Gunung Samarinda,
Kecamatan Babahrot, baru rampung 35 persen, kemudian ditelantarkan oleh
pelaksana. Satu-satunya proyek yang sudah selesai 80 persen, hanya pembangunan RKB
TK Satu Atap di Kecamatan Babahrot.
Kepala Disdik Abdya.
Drs Yusnaidi ketika ditanyai Aceh-gayo.blogspot.com menjelaskan 16 proyek tersebut
mengalami kekurangan anggaran dengan total sekitar Rp 3 miliar.
"Dibutuhkan penambahan anggaran antara Rp 40 juta sampai Rp 300 juta per unit,"
katanya.
Untuk penyelesaian
16 unit proyek sarana pendidikan yang terbengkalai itu, Disdik Abdya sudah
mengusulkan lagi dana ke Dinas Pendidikan Pemerintah Aceh. "Kabid Program Dinas
Pendidikan Aceh sudah meminta laporan. Karni sudah kirimkan datanya. Mudah-mudahan
dapat dilanjutkan tahun ini," ungkap Yusnaidi.
No comments:
Post a Comment