Saturday

Tim Khusus di Bentuk Pemkab Pidie Atasi Pendangkalan Akidah

SIGLI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie telah membentuk tim khusus dari berbagai unsur untuk mengantisipasi kegiatan pendangkalan akidah dan aliran sesat. Bupati Pidie, Sarjani Abdullah yang di dampingi Wakil Bupati M Iriawan SE kepada Aceh-gayo.blogspot.com Jumat (6/3) mengatakan, munculnya lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pidie Development Ekonomi Kemanusian (PI-Dek) baru-baru ini di tengah masyarakat telah menimbulkan keresahan.

Sebab, LSM itu diduga kuat telah merekrut para pemuda untuk selanjutnya digiring kepada pendangkalan akidah. Disebutkan, tim Pengamanan Aliran Kemasyarakatan (Pakem) yang dibentuk itu terdiri dari unsur Kepolisian (Polres), TNI (Kodim), Kejaksaan, Ulama (MPU) dan Camat dan diteruskan hingga seluruh keuchik di 23 kecamatan. Dikatakan, pembentukan tim itu sebagai komitmen pemerintah dalam menangkal sedini mungkin masuknya ajaran atau aliran sesat dan pendangkalan akidah di tengah masyarakat.

Menurut Sarjani Abdullah, langkah antisipasi perlu dilakukan mengingat kini telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat setelah hadirnya LSM yang berasal dari luar negeri (Pi-Dek) dengan memanfaatkan putra daerah. Dalam menjalankan misinya LSM itu seolah-olah membantu perekonomian masyarakat gampong.

Namun, dibalik itu semua, mereka menyelip misi pedangkalan akidah sekaligus pemurtadan. "Setiap tim yang terlibat selalu memantau dan melaporkan segala bentuk kegiatan-kegiatan lembaga apapun sepanjang mencurigakan Jelasnya. Sejauh ini, timpal Iriawan, kondisi masyarakat Pidie masih sangat terkendali. Malah dengan terbentuknya tim itu LSM yang punya misi-misi tertentu akan berhati-hati masuk ke Pidie.

Bahkan menurut keterangan diperoleh, LSM yang mengemban misi pendangkalan akidah itu telah terbentuk di seluruh kabupaten/kota di Aceh. Seperti halnya di sebuah Desa di Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, beberapa hari lalu telah di bubarkan sebuah LSM serupa yang berkedok perekonomian masyarakat itu oleh Muspika setempat.


Bahkan LSM di Peurelak itu justru menjanjikan kepada para pemuda akan memberikan gaji Rp 1,9 juta setiap bulan tanpa harus bekerja. "Kami juga mengharapkan aparat desa dan masyarakat agar melaporkan setiap LSM yang masuk ke desa, ataupun kegiatan lainnya yang dilaksanakan oleh kelompok dari luar desa tersebut," pinta Bupati Pidie.

No comments:

Post a Comment