BANDA ACEH – Universitas
Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Kamis (12/3), menggelar seminar nasional tentang
pengelolaan sumber daya alam, kehutanan, dan lingkungan hidup di Provinsi Aceh,
di Gedung AAC Dayan Dawood. Seminar yang menghadirkan pemateri pejabat pusat itu
diwarnai aksi demo mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiwa Aceh Selatan
(Hamas).
Amatan Aceh-gayo.blogspot.com,
seminar yang dimulai pukul 09.00 WIB itu, menghadirkan dua pemateri nasional, yakni
Prof Dr San Afri Awang MSc (Kepala Badan Litbang Kementerian Kehutanan) dan Dr Illah
Sailah MS (Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ristek dan Ditjen Pendidikan
Tinggi).
Seminar itu diikuti
ratusan peserta dari berbagai kalangan. Saat seminar berlangsung, di luar gedung
mahasiswa memanfaatkan momen kehadiran salah satu pejabat dari Kementerian Kehutanan
itu. Mereka menggelar aksi menolak tukar guling lahan kawasan pengganti hutan seluas
11.000 hektare (Ha) yang diberikan Kementerian Kehutanan kepada PT Barumun Agro
Nusantara (BAS) di kawasan Trumon Raya, Kabupaten Aceh Selatan.
Mahasiswa
berkumpul di depan Gedung AAC sekira pukul 08.30 WlB dengan membawa sejumlah poster
dan spanduk yang bertuliskan penolakan mereka terkait tukar guling areal lahan itu.
Mahasiswa juga memaksa untuk masuk ke dalam gedung, untuk beraudiensi dengan pejabat
dari Kementerian Kehutanan tersebut.
Namun, keinginan
mahasiwa itu ditahan oleh pihak kepolisian. "Kami ingin jumpa sama pejabat
dari Kementerian Kehutanan, kami ingin berdiskusi dan menjelaskan apa yang terjadi
di daerah karni. Tukar guling lahan ini akan menaikan rakyat, dan hanya
menguntungkan perusahaan itu," teriak orator aksi, Tahzibul Awaluddin. Mahasiswa
juga meminta Kementerian Kehutanan membatalkan SK tentang tukar guling areal lahan
seluas 11.000 Ha yang diberikan kepada PT BAS di Aceh Selatan.
No comments:
Post a Comment