Tuesday

Penemu Giok Tidak Mendapat Bagian

BANDA ACEH - Agusnawan, warga Gampong Cot Sala, Kecamatan Beutong Baroh, Nagan Raya mengaku dirinya bersama empat warga lainnya adalah penemu pertama giok 20 ton di hutan Krueng Isep, Kecamatan Beutong Baroh, Nagan Raya pertengahan Januari 2015. Namun, ia mengatakan hingga kini kelima mereka belum mendapat jatah giok temuan mereka itu.

Agusnawan menyarnpaikan hal ini kepada Serambi dengan mendatangi Newsroom Serambi di Gampong Meunasah Manyang PA, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (9/3). Ia menyebutkan empat warga lainnya selaku penemu giok bersama dirinya adalah Usman, Teungku Bit dan Nektu, yang ketiganya warga Krueng Isep, Kecamatan Beutong Baroh, serta seorang lagi Banta Raden warga Gampong Cot Sala.

Agusnawan menceritakan mereka menemukan batu giok seberat 20 ton itu ketika sedang mencari batu di belantara hutan Beutong Baroh pertengahan Januari lalu. Menurutnya, beberapa jam setelah temuan ini, terjadi keributan antara masyarakat Gampong Krueng Isep di lokasi temuan batu giok dengan mereka. Tiga hari setelah temuan itu, batu giok itu dijaga ketat oleh aparat TNI/Polri agar tidak diambil masyarakat.

“Saat ditemukan, hingga empat hari kemudian, batu giok itu semakin berkurang, sehingga dijaga ketat oleh petugas Pemkab Nagan Raya," ujar Agusnawan. Agusnawan mengatakan sebelum giok itu dipindahkan Pemkab Nagan, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Nagan Raya, Samsul Kamal ST sudah berjanji akan memberikan sepertiga bagian giok tersebut kepada para penemu dan masing-masing satu bagian untuk masyarakat Gampong Krueng Isep dan Pemkab setempat. "Namun hingga kini kami belum terima secuil pun batu giok itu.

Kami seperti tidak dipedulikan lagi, giok mereka belah-belah dan dibawa entah kemana," ujar Agusnawan. Agusnawan mengatakan dirinya masih berstatus mahasiswa di Padang, Sumatera Barat, namun beberapa waktu lalu pulang ke Nagan karena ayahnya M Husin meninggal, bahkan pria yang rnengaku sudah lama menjadi pencari giok itu, pada saat tersebut kembali mencari giok untuk biaya kuliahnya. Karena itu, ia berharap meski tak ada perjanjian tertulis, Pemkab dapat memenuhi janjinya membagi giok tersebut sesuai perjanjian lisan itu.

No comments:

Post a Comment