BIREUEN – Siswa SMKN
1 dan SMAN 2 Bireuen yang baru-baru ini terlibat tawuran akhirnya sepakat berdamai.
Perdamaian antara siswa dua sekolah itu berlangsung dalam pertemuan yang difasilitasi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Bireuen di aula lama Setdakab setempat,
Senin (9/3).
Perwakilan siswa
SMKN I danSMAN 2 Bireuen yang terdiri atas pengurus OSIS dan ketua kelas.hadir ke
lokasi acara sejak pukul 09.00 WIB. Mereka didampingi kepala sekolah dan
beberapa guru. Setiap sekolah diwakili oleh 70 orang. Amatan Aceh-gayo.blogspot.com, siswa
dari dua sekolah silih berganti menyampaikan solusi mencegah terjadinya kembali
aksi tawuran di masa mendatang.
Pendapat siswa dicatat
di layar monitor oleh Kabid Dikmenjur Dinas P dan K Bireuen, Drs Teuku Samhi bersama
stafirya. Suasana damai dan tenteram terlihat di aula berkapasitas 500 orang itu.
Pertemuan ihr diwali dengan sambutan Kadis P dan K Bireuen, Drs Nasrul Yuliansyah.
Dalam sambutannya,
Nasrul mengatakan, tawuran yang baru-baru ini terjadi merugikan siswa dari kedua
sekolah itu serta meresahkan masyarakat sekitar dan pengguna jalan. Sebab, saat
tawuran terjadi di jalan nasional, lalu lintas sempat macet. Setelah itu, Kadis
memberi kesempatan kepada peserta pertemuan itu untuk menyampaikan pendapat terkait
tawuran tersebut, solusi, serta langkah apa yang perlu dilakukan dinas dan sekolah
agar kejadian seperti itu tak terulang lagi.
Kesempatan tersebut
dimanfaatkan siswa dengan menyampaikan beragam komentar dan solusi yang harus dilakukan
bersama untuk mencegah terjadinya kembali tawuran di masa mendatang. Siswa antara
lain menyesalkan terjadinya tawuran tersebut. Karena itu mereka sempat
mengusulkan agar digelar wirid Yasin, apel, dan rekreasi bersama siswa kedua sekolah
itu.
"Kami ingin
berdamai, jangan ada lagi tawuran dan tangkap pihak-pihak yang memprovokasi
siswa, Kami ingin belajar dengan tenang dan damai apalagi sebentar lagi ujian
nasional (UN)," kata seorang siswa SMK yang disambut tepuk tangan oleh seluruh
siswa, guru, dan tamu lain yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Kemudian, Kadis P
dan K menanyakan kepada siswa apakah ada manfaat mereka terlibat tawuran. Lalu,
semua siswa serentak menjawab tidak ada manfaat sama sekali, bahkan merugikan siswa
sekolah. Orang tua, dan daerah. Di akhir pertemuan siswa kedua sekolah itu saling
memaafkan sambil berangkulan dan berpelukan.
Mereka juga sama-sama
berikrar damai serta berharap segera dilaksanakan apel, wirid Yasin, dan
rekreasi bersama yang diikuti siswa kedua sekolah itu. Sekitar pukul 12.00 WIB pertemuan
itu pun berakhir.
No comments:
Post a Comment